News
Selasa, 17 Mei 2016 - 22:30 WIB

PEMBUNUHAN TANGERANG : Inilah Kronologi Malam "Jahanam" di Kamar Mes Eno

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa/o-bras.com)

Pembunuhan Tangerang dengan korban Eno Fariah diawali dengan “kencan” dengan salah satu tersangka.

Solopos.com, JAKARTA — Karyawati pabrik plastik PT PGM, Eno Fariah, dibunuh secara sadis oleh tiga orang tersangka di kamar mesnya di Jatimulya, Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang. Sebelum dibunuh dengan cangkul, Eno juga diperkosa oleh salah satu tersangka, Rahmat Arifin.

Advertisement

Entah setan apa yang merasuk dalam otak ketiga tersangka itu dan mendorong mereka berbuat keji. Padahal, ada dugaan ketiga orang itu sama-sama memiliki ketertarikan terhadap korban yang berusia 18 tahun itu.

Tiga tersangka yakni RAL, 15, siswa kelas 2 SMP di Tangerang; Rahmat Arifin alias Arif, 23, buruh pabrik PT PGM; dan Imam Harpiadi, 23, tidak mengenal satu sama lain. “Tetapi mereka memiliki ketertarikan yang sama dengan korban,” ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/5/2016), dikutip Solopos.com dari Detik.

Kencan di Kamar Korban Jelang Tengah Malam

Advertisement

Kamis (12/5/2016) malam sekitar pukul 23.30 WIB, tersangka RAL datang setelah janjian dengan korban untuk bertemu di kamar mess korban di Jatimulya, Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang. Korban baru mengenal tersangka selama satu bulan dan intens saling SMS-an.

Korban membukakan sedikit pintu pagar masuk ke dalam mess. Setelah korban memberi kode untuk masuk, tersangka RAL kemudian masuk ke kamar korban. Malam itu hujan mengguyur kawasan Dadap. Korban dan tersangka RAL kemudian berbincang-bincang selama sekitar 30 menit.

Selanjutnya tersangka RAL dan korban saling berciuman. Saat itu tersangka ingin menyetubuhi korban, namun ajakan tersebut ditolak oleh korban karena korban takut hamil.

Advertisement

Karena kesal ajakan bersetubuh ditolak oleh korban, kemudian tersangka keluar dari kamar korban. Saat tersangka berada di luar kamar korban, tersangka bertemu dengan tersangka Arif.

Arif kemudian bertanya kepada RAL terkait keberadaan tersangka di depan mess korban dengan ucapan “Ngapain lu disini?”. Lalu dijawab oleh RAL, “Lagi sama Indah [korban Eno memperkenalkan diri kepada tersangka RAL sebagai Indah].”

Arif terus memberondong RAL dengan sejumlah pertanyaan “Indah siapa?”. Di tengah perbincangan itu, datang tersangka Imam yang juga menginterogasi RAL.

Tersangka Masuk Kamar Korban

Jumat (13/5/2016) dini hari pukul 00.15 WIB, Arif dan Imam kemudian mengajak RAL masuk ke mess korban untuk memastikan, siapakah Indah yang dimaksud RAL. Pasalnya, keduanya tidak pernah mengenal nama Indah di mess itu.

Selanjutnya, keduanya menuju ke kabar korban Eno, sedangkan tersangka RAL mengikuti dari belakang. Setelah ketiganya berada di dalam kamar korban, mereka melihat korban dalam keadaan sedang tiduran dengan hanya mengenakan baju tank top.

Tersangka Imam langsung membekap wajah korban dengan menggunakan bantal dan menyuruh tersangka RAL mencari pisau di dapur. Karena di dapur tidak ada pisau, selanjutnya tersangka RAL keluar kamar dengan maksud mencari benda lain selain pisau.

Di saat RAL mencari pisau, tersangka Arif memperkosa korban. Sementara tersangka Imam terus membekap wajah korban dan memegangi tangan korban.

Setelah tersangka Arif selesai memperkosa korban, tersangka RAL kembali dengan membawa cangkul. Tersangka RAL sempat memberikan cangkul kepada Arif, namun Arif menyuruh RAL untuk memukulkannya ke korban. RAL disuruh oleh tersangka Imam untuk memukulkan cangkul ke wajah korban.

Korban kemudian dipukul di bagian wajah dan leher sehingga mengalami luka. Percikan darah korban menganai wajah korban. Setelah memukul korban, tersangka RAL sempat keluar karena geli melihat kondisi korban. Tak lama kemudian tersangka RAL kembali masuk untuk memastikan korban sudah meninggal atau belum.

Namun saat tersangka masuk, tersangka RAL melihat kepala korban sudah digulung menggunakan kain dan korban masih bernafas. Selanjutnya kedua tangan korban dinaikkan ke atas kepala oleh Imam.

Setelah korban tidak berdaya, Arif menyuruh tersangka RAL untuk memegangi kaki korban sebelah kanan. Arif menancapkan gagang cangkul tersebut ke kemaluan korban hingga korban meninggal dunia.

Saat Arif masih menjalankan aksinya, tersangka RAL mengambil ponsel milik korban dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan bekas darah korban yang menempel di tangan.

Arif kemudian menyusul keluar dan mencuci tangan di kamar mandi yang sama. Imam kemudian keluar dari kamar dan menutup engsel kamar mess lainnya agar tidak ada yang mengetahui pembunuhan itu.

Tersangka Arif kemudian menuju ke kamar korban dan mengambil gembok lalu mengunci kamar korban dari luar. Kunci gembok kamar korban kemudian dimasukkan ke dalam kamar korban lewat ventilasi. Ketiga tersangka kemudian pulang ke tempat masing-masing.

Hingga akhirnya jenazah korban ditemukan rekan kerjanya. Polisi melakukan penyelidikan dan melakukan penangkapan para tersangka pada Sabtu (14/5/2016).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif