News
Selasa, 17 Mei 2016 - 17:00 WIB

PEMBUNUHAN TANGERANG : Diperkosa & Ditusuk Cangkul, Ini Catatan Biadabnya Pembunuhan Eno

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi garis polisi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Pembunuan Tangerang dengan korban Eno Fariah terungkap dengan gamblang.

Solopos.com, JAKARTA — Eno Fariah, 18, dibunuh secara sadis oleh 3 tersangka laki-laki yang ternyata tidak kenal satu sama lainnya. Sebelum dibunuh dengan cangkul, Eno juga diperkosa oleh salah satu tersangka, Rahmat Arifin. Tak hanya itu, terjadi rentetan perbuatan biadab para pelaku.

Advertisement

“Salah satu tersangka Rahmat Arifin alias Arif, 23, memperkosa korban terlebih dahulu sebelum membunuh korban,” ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/5/2016), dikutip Solopos.com dari Detik.

Tidak hanya diperkosa, para pelaku juga melakukan pembunuhan itu dengan sangat biadab. “Ini pembunuhan sangat biadab, pembunuhan sadis,” kata Krishna. Hasil visum sementara dari RSUD Tangerang, ditemukan adanya luka-luka pada bagian luar dan bagian dalam tubuh korban.

“Hasil visum, dipastikan korban meninggal akibat kekerasan benda tumpul, gagang cangkul–90% gagang masuk–melalui lubang kemaluan menembus rongga perut, rongga panggul, merobek hati, merobek rongga sekat dada kanan belakang pada paru-paru kanan bagian atas sehingga luka disertai pendarahan pada rongga dada dan rongga perut,” terangnya.

Advertisement

Selain itu, ada kekerasan tumpul pada dada dan puting payudara kiri dan kanan yang merupakan kekerasan seksual/perbuatan cabul terhadap korban. Ada pula kekerasan tumpul pada leher korban sehingga menyebabkan kematian.

“Pada pemeriksaan luar, ditemukan luka terbuka pada pipi kanan, luka lecet pada pipi kanan akibat garpu, memar pada bibir atas dan bawah, luka lecet pada leher akibat cangkul,” tambahnya.

Selain itu, ditemukan juga luka terbuka dan pendarahan pada alat kemaluan yang diakibatkan kekerasan benda tumpul. Kebiadaban para pelaku juga terlihat dari hasil pemeriksaan dalam di tubuh korban yang ditemukan adanya patah tulang pipi kanan berlubang, patah tulang rahang kanan, luka terbuka yang menembus lapisan penutup rongga panggul penggantung urat besar sebelah kanan.

Advertisement

“Kemudian hati mengalami robek sampai belakang bawah menembus ke atas dekat rongga dada kanan, robeknya paru-paru kanan bagian atas sampai bawah, pendarahan pada rongga dada 200 cc, rongga perut 300 cc. Sementara dari hasil lab urine korban dinyatakan kehamilan negatif,” jelasnya.

Ketiga tersangka adalah Rahmat Arifin alias Arip, 23, karyawan buruh di satu pabrik yang sama dengan korban; Imam Harpiadi alias Imam, 23, pemuda yang sering nongkrong di dekat mess korban; dan RAL, 15, siswa kelas 2 sebuah SMP di Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Krishna Murti menyebutkan para tersangka memiliki perannya masing-masing dalam peristiwa pembunuhan sadis itu. Ketiganya ditangkap tim gabungan yang dipimpin Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso, Kanir V Resmob Kompol Handik Zusen, Kanit IV Resmob Kompol Teuku Arsya Khadafi dan Kanit III Jatanras Polda Metro Kompol Awaludin Amin, serta Kasat Reskrim Polres Tangerang AKBP Sutarmo dan Kapolsek Teluknaga AKP Suprianto.

Mereka ditangkap di kawasan Kosambi, Tangerang, selang satu hari setelah temuan mayat atau pada Sabtu (14/5/2016). Tersangka Arif sendiri ditangkap di messnya di lokasi yang sama dengan mess korban di Dadap, Kosambi, Tangerang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif