News
Selasa, 17 Mei 2016 - 09:30 WIB

KEBUTUHAN POKOK SOLO : Harga Daging Sapi Diprediksi Naik Selama Ramadan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang daging sapi di Pasar Gede melayani pembeli, Senin (13/9/2015). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Kebutuhan pokok Solo, rencana pemerintah mengimpor daging sapi tak berpengaruh pada harga daging.

Solopos.com, SOLO–Harga daging sapi diprediksi akan ada kenaikan saat bulan puasa karena biasanya permintaan masyarakat meningkat. Rencana pemerintah untuk mengimpor daging dinilai tidak akan banyak berpengaruh terhadap harga jual.

Advertisement

Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Gede, Parti, mengatakan harga saat ini masih normal, yakni Rp90.000/kg-Rp100.000/kg sedangkan daging lulur atau has dalam dijual dengan harga Rp110.000/kg. Pasokan pun dinilai mudah diperoleh karena permintaan tidak terlalu banyak sehingga dia mengaku tidak kesulitan memperoleh daging sapi dan selalu dibelinya dari Rumah Potong Hewan Jagalan.

Menurut dia, dalam sehari biasanya menyediakan pasokan 10 kg-15 kg. Bahkan meski daging yang dijual tidak terlalu banyak, dia mengatakan pasar saat ini cenderung sepi. Apabila pelanggan tidak datang, kadang daging yang dijual tidak ludes dalam sehari.

“Bulan puasa biasanya ada kenaikan harga daging sapi. Kenaikan harga biasanya terjadi saat menjelang dan pertengahan Ramadan,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, Senin (16/5/2016).

Advertisement

Dia menilai adanya impor daging sapi tidak akan banyak berpengaruh terhadap harga jual di Tanah Air. Hal ini karena tidak banyak masyarakat yang menyukai daging impor karena sudah tidak segar dan warnanya telah berubah.

Pedagang daging di Pasar Legi, Pujani Daryanto, mengatakan sejak Januari lalu, harga jual daging sapi cenderung stabil di harga Rp110.000/kg-Rp120.000/kg. Dia menyampaikan hingga saat ini pasokan masih normal dan cukup mudah diperoleh. Kondisi pasar saat ini juga cenderung sepi karena meski banyak orang yang punya hajat tapi konsumsi daging sapi dikurangi dan beralih ke daging ayam dengan alasan harga lebih terjangkau.

Dia memprediksi akan ada kenaikan harga saat bulan puasa tapi belum bisa memperhitungkan besaran kenaikan. “Harapannya impor daging sapi yang akan dilakukan pemerintah bisa menekan kenaikan harga. Namun kalau dijual eceran di pasar, daging impor tidak laku karena sudah diawetkan dan tidak segar. Biasanya daging impor ini dibeli oleh restoran atau hotel,” ujarnya.

Advertisement

Sementara itu, permintaan daging ayam dinilai masih stabil karena pasar juga tidak terlalu ramai. Salah satu pedagang daging ayam di Pasar Gede, Harini, mengatakan harga jual ayam saat ini stabil di Rp28.000/kg. Namun dia menyampaikan menjelang Ramadan biasanya akan ada kenaikan harga yang diakibatkan kenaikan permintaan masyarakat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif