Sport
Selasa, 17 Mei 2016 - 00:45 WIB

ISC A 2016 : Ini Penyebab Bhayangkara SU Dilibas Arema

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ibnu Grahan (Liputan6.com)

ISC A 2016 yang mempertemukan Arema Cronus melawan Bhayangkara SU dimenangkan oleh Tim Singo Edan. Blunder yang dilakukan oleh Pelatih Bhayangkara SU, Ibnu Grahan ditengarai menjadi penyebab kekalahan tim asal Surabaya tersebut.

 
Harianjogja.com, MALANG — Ada dua blunder fatal yang dilakukan pelatih Ibnu Grahan saat Bhayangkara Surabaya United dilibas Arema Cronus dengan tiga gol tanpa balas. Salah satunya adalah memainkan dua pemain anyarnya, yakni Thiago Furtuoso dan Paulo Helber.

Advertisement

Paulo dan Thiago baru bergabung dengan Bhayangkara SU, Jumat (13/5/2016), atau dua hari menjelang pertandingan di Kanjuruhan. Meski belum padu 100 persen, Ibnu berjudi dengan memainkan kedua pemain ini di laga krusial lawan Arema.

Helber dipasang sebagai gelandang bertahan, berdampingan dengan Hargianto. Sedangkan Thiago ditandemkan dengan Rudi Widodo dan Ilham Udin sebagai trio penyerang. Hasilnya? perjudian Ibnu gagal total dan berbuah blunder.

Thiago tak hanya menjadi striker yang mandul, namun ia juga merepresentasikan penyerang yang tak punya visi bermain. Kolega Otavio Dutra ini lebih banyak berlari tanpa mampu menembus duo benteng Arema Cronus, Goran Gancev dan Hamka Hamzah.

Advertisement

“Thiago baru datang. Dia saya paksa bermain karena saya ingin tahu kemampuannya,” jelas Ibnu.

Peran Helber sebagai pemain anyar Bhayangkara SU juga belum ketara. Karena masih baru, Helber sangat bermasalah dengan komunikasi. Perannya sebagai jembatan antara lini belakang dengan barisan penyerang juga tak nampak.

Kehadiran dua pemain baru yang masih belum tune in dikeluhkan oleh fullback Bhayangkara SU, M. Fatchurohman. “Ada dua pemain baru, kita belum bisa beradaptasi dengan mereka. Mereka juga belum bisa beradaptasi dengan kita,” keluh Fatchoy.

Advertisement

Blunder Ibnu yang kedua adalah memainkan Ahmad Hari Satria untuk menggantikan peran Putu Gede Juni Antara sebagai bek kanan. Ibnu memberi beban terlalu berat pada pemain 21 ini. Apalagi pada klub sebelumnya, PSM Makassar, Hari lebih banyak duduk di bench.

Akibatnya, Hari menjadi titik lemah di lini belakang Bhayangkara SU. Nyalinya seolah menciut kala berhadapan dengan bintang Arema seperti Esteban Vizcarra atau Gustavo Giron. Hari akhirnya ditarik keluar dan digantikan Sahrul Kurniawan di menit ke-24.

“Kami sudah maksimal pada pertandingan ini. Tapi hasil belum berpihak pada tim kita,” tutup Fatchoy

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif