Jateng
Selasa, 17 Mei 2016 - 05:50 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Dekati Gubernur Demi Genjot Kepesertaan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto (tengah) bersama Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jateng Achmad Hafiz (kanan) bertemu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kiri) di Kantor Gubernur Jateng, Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Senin (16/5/2016) petang. (JIBI/Solopos/Antara)

BPJS Ketenagakerjaan mendekati Gubernur Ganjar Pranowo demi menggenjot kepesertaan.

Semarangpos.com, SEMARANG — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan terus menggenjot jumlah kepesertaan. Salah satu caranya adalah dengan mendekati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Advertisement

BPJS Ketenagakerjaan berharap Gubernur Ganjar memberikan imbauan mengenai banyaknya manfaat atau jaminan sebagai peserta. “BPJS Ketenagakerjaan sebagai badan publik tidak bisa bekerja sendiri, kami harus bekerja dengan seluruh lembaga, seluruh badan, dan seluruh pemda,” kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto usai bertemu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Kantor Gubernur Jl. Pahlawan Kota Semarang, Senin (16/5/2016) petang.

Agus Susanto berharap tidak hanya pegawai negeri sipil, tetapi para pekerja informal yang ada di Jateng seperti aparat desa dan pekerja outsourcing seluruhnya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. “Jumlah kepesertaan di Jateng signifikan dibanding daerah lain. Tahun ini ditargetkan ada 3 juta pekerja informal di Jateng yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” katanya sebagaimana dipublikasikan Kantor Berita Antara.

Bukan hanya dengan pemerintah daerah, untuk menggenjot jumlah kepesertaan, BPJS Ketenagakerjaan juga terus melakukan sosialisasi kepada perusahaan pemberi kerja dan kelompok masyarakat tertentu. “Ada empat manfaat atau program yakni jaminan kecelakaan, kematian, hari tua, dan pensiun. Ada dua program yang harus yakni program kematian dan kecelakaan,” katanya.

Advertisement

Untuk pekerja yang mengalami kecelakaan kerja akan diobati dengan anggaran yang tidak terbatas dan selama tidak bekerja mendapatkan ganti sama dengan upahnya. Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jateng Achmad Hafiz dalam kesempatan tersebut menambahkan bahwa untuk jumlah klaim yang sudah dibayarkan hingga April 2016 sebanyak Rp533 miliar dengan 93.000 kasus (99% di antaranya program jaminan hari tua).

Achmad Hafiz menambahkan bahwa pada tahun ini ditarget ada 3 juta peserta informal dan hingga saat ini baru tercatat 517.000 peserta. Agus Susanto mengaku sebelumnya dirinya juga sudah melakukan pendekatan dengan Pemprov DKI Jakarta dan ditargetkan akan ke sejumlah pemerintah daerah lainnya.

 

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif