Jogja
Minggu, 15 Mei 2016 - 04:20 WIB

KEKERASAN BANTUL : Sekelompok Orang Tawarkan Damai & Laporan Santri Dianiaya Dicabut

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan terhadap anak (JIBI/Solopos/Dok.)

Kekerasan Bantul terjadi di sebuah ponpes.

Harianjogja.com, BANTUL– Sejumlah orang mengaku anggota dari Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) mendatangi kediaman Dukuh Klisat, Pundong, Bantul agar menyampaikan kepada keluarga santri korban penganiayaan bernama Prastowo untuk menyelesaikan permasalahan secara baik-baik tidak melanjutkan kasus tersebut dalam ranah hukum.

Advertisement

(Baca Juga : KEKERASAN BANTUL : 2 Tahun Terakhir, 9 Santri Ponpes Asy-Syifa Mengaku Dianiaya)

Dukuh Klisat Samijan mengatakan memang saat didatangi oleh beberapa orang tersebut, pihak mereka memang mengisyaratkan untuk mencabut laporan tersebut.

“Pertama memang mengajak untuk menyelesaikan secara kekeluargaan, namun ada isyarat dari mereka untuk menyuruh mencabut laporan,” katanya.

Advertisement

Sementara itu Sekretaris Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Kabupaten Bantul, Zahrowi mengatakan karena kasus ini sudah diteruskan diranah hukum dan sudah dilaporkan, jika ada orang yang mendatangi rumah korban hal tersebut sudah merupakan tindakan intimidasi.

“Mereka mendatangi keluarga Prastowo, jika memang beniat baik mengajak menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan harusnya dari kemarin-kemarin, pas sudah dilaporkan baru ada etikat begitu,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif