News
Sabtu, 14 Mei 2016 - 05:00 WIB

PARIWISATA JATENG-DIY : Asita Bentuk Konsorsium

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pariwisata Gunung Bromo (JIBI/Bisnis/Doc.)

Pariwisata Jateng-DIY, konsorsium fokus mengembangkan rute Solo-Jeddah.

Solopos.com, SOLO–Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita) Jateng dan DIY berencana membentuk konsorsium untuk mengembangkan industri pariwisata. Namun proyek awal konsorsium ini fokus mengembangkan rute Solo-Jeddah.

Advertisement

Ketua Asita Solo, Daryono, mengatakan konsorsium ini sudah disepakati oleh Asita dari Solo, Jogja, dan Semarang tapi belum ada legalitas. Dia menyampaikan rute Solo-Jeddah menjadi fokus utama supaya rute ini mampu berjalan dengan baik dan menjadi peluang untuk mendatangkan wisatawan asal Timur Tengah (Timteng). Rute yang baru dioperasikan pada 3 Mei ini diharapkan bisa berjalan dengan load factor atau tingkat keterisian tinggi.

“Rute Solo-Jeddah ini tidak hanya Solo yang bisa memanfaatkan tapi juga Jogja dan Semarang dan ini merupakan peluang yang baik untuk kembangkan industri pariwisata. Saat ini fokus bagaimana mengisi rute ini dan sepakat untuk menawarkan harga [umrah] yang sama di tiga kota [Solo, Jogja, dan Semarang] untuk menarik lebih banyak calon jamaah umrah,” ungkap Daryono saat ditemui di Solo Paragon Lifestyle Mall, Kamis (12/5/2016).

Dia mengungkapkan ke depan akan dibentuk paket untuk menarik inbond wisatawan asal Middle East tersebut. Asita akan mengidentifikasi objek wisata apa saja yang bisa ditawarkan ke wisman Timur Tengah dan kemudian akan dibentuk paket dan berupaya menggandeng travel agent asal negara tersebut.

Advertisement

Menurut dia, nantinya juga akan diadakan fam trip untuk mengenalkan potensi pariwisata. Dia menilai dengan fam trip ini travel agent akan lebih mudah dan membantu untuk memasarkan objek wisata di Jateng-DIY karena sudah merasakan dan melihat langsung.

Lebih lanjut, dia mengatakan konsorsium ini juga bisa memanfaatkan pesawat carter untuk mendatangkan wisatawan mancanegara dari Australia dan Tiongkok. Menurut dia, banyaknya orang kaya baru di Negeri Tirai Bambu membuat masyarakat yang berwisata ke luar negeri semakin tinggi.

General Manager (GM) PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Adi Soemarmo, Abdullah Usman, menyampaikan mendorong pelaku wisata untuk memanfaatkan pesawat idle yang digunakan untuk rute solo-Jeddah sebagai pesawat carter. General Manager (GM) Garuda Indonesia Branch Office Solo, Mochamad Firman, mengungkapkan sudah ada beberapa kerja sama untuk memanfaatkan pesawat idle Solo-Jeddah ini. Selain itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Asita, PHRI, serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk mengadakan fam trip.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif