News
Sabtu, 14 Mei 2016 - 17:25 WIB

KOMODITAS PERDAGANGAN : Harga Gula Naik, Pengusaha Makanan Susutkan Produk

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Berbagai jenis roti dipamerkan di beberapa stan dalam Solo bakery & beverange yang digelar di atrium The Park mall, Solo baru, Sukoharjo, Kamis (12/5/2016). Pameran yang akan berlangsung hingga Minggu (15/5/2016) tersebut diikuti oleh produsen roti di Soloraya (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos/dok)

Komoditas perdagangan gula harganya semakin naik. Para pengusaha makanan punya strategis khusus untuk menyikapinya.

Solopos.com, SOLO—Sejumlah produsen makanan dan minuman di Solo tetap bertahan untuk tetap berproduksi meski harga gula pasir menembus Rp15.000/kg. Beberapa pengusaha bahkan terpaksa mengecilkan ukuran makanan guna menekan ongkos produksi.

Advertisement

Salah satu pemilik Sweet Recipe, Dhio Yulistian, mengaku tidak bisa berbuat banyak menghadapi melonjaknya harga gula yang naik tersebut. Kakaknya dan dia baru merintis bisnis membuat aneka cheese cake dan mile crepes pada awal 2016.

Dia tidak mungkin menaikkan harga roti karena masih membutuhkan promosi. “Kami baru merintis awal tahun dan tidak mungkin kan naik begitu saja. Solusinya ya sedikit mengecilkan ukuran tadi untuk mengurangi ongkos produksi,” ujarnya saat ditemui solopos.com di The Park Mall Solo Baru, Jumat (13/5/2016).

Advertisement

Dia tidak mungkin menaikkan harga roti karena masih membutuhkan promosi. “Kami baru merintis awal tahun dan tidak mungkin kan naik begitu saja. Solusinya ya sedikit mengecilkan ukuran tadi untuk mengurangi ongkos produksi,” ujarnya saat ditemui solopos.com di The Park Mall Solo Baru, Jumat (13/5/2016).

Selain mengikuti berbagai festival makanan, dia memang mengandalkan penjualan lewat online. Beberapa cake yang laris diburu pembeli adalah cake greentea dan red velvet. Mereka menjualnya dengan harga mulai Rp20.000-Rp25.000.

Kenaikan harga gula pasir juga membuat pelaku usaha lainnya merasa dilema. Barista De Luckz Coffee, Dedi Susanto, mengatakan semua produk minuman tetap tidak ada kenaikan harga meski harga gula melejit.

Advertisement

Sementara, pantauan solopos.com di Pasar Harjodaksino, Jumat, harga gula pasir masih bertahan di kisaran Rp15.000/kg.

Salah satu pedagang, Sukatni, mengatakan kenaikan harga mulai terjadi sejak sepekan terakhir. “Kenaikan harga gula saat ini sangat tinggi, sebelumnya kan hanya Rp12.000/kg, sekarang masih Rp15.000/kg,” katanya saat ditemui solopos.com, Jumat.

Menurutnya, kenaikan tersebut sempat membuat pembeli mengeluh, namun tidak sampai menurunkan permintaan. “Pembeli banyak yang kaget harga gula kok Rp15.000/kg. Tapi ya akhirnya tetap membeli karena membutuhkan,” ujarnya.

Advertisement

Sementara, untuk membantu mencukupi kebutuhan masyarakat terhadap gula, PT Perusahaan Perdagangan (PPI) Persero bakal menggelar pasar murah gula kristal putih. General Manager PPI Surakarta, Salis Abdul Basor, mengaku akan menyelenggarakan pasar murah pada dua titik pada Sabtu (14/5). Dua titik tersebut yakni di depan kantor PT PPI Jl Letjen Sutoyo No. 52 Solo dan Pasar Sabtu Alun-Alun Karanganyar mulai pukul 08.00 WIB-14.00 WIB.

“Gula kristal putih PPI di wilayah Jawa dijual seharga Rp11.500/kg-Rp12.000/kg, sedangkan luar pulau Jawa Rp12.500/kg. PPI sebagai stabilisator harga gula kristal putih siap menghadapi bulan puasa dan Lebaran,” ujar Salis dalam rilis yang diterima solopos.com, Jumat. Pasar murah ini akan tetap digelar setiap Sabtu-Minggu sampai H-3 Lebaran.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif