Jogja
Sabtu, 14 Mei 2016 - 15:20 WIB

KAMPUS JOGJA : Terlibat Korupsi dan Narkoba, UII Bakal Cabut Ijazah Alumni

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa)

Kampus Jogja UII menerapkan kebijakan baru.

Harianjogja.com, JOGJA — Mulai 4 Juni 2016, Universitas Islam Indonesia (UII) akan memberlakukan sebuah Pakta Integritas bagi mahasiswa yang lulus dari UII. Pakta itu akan menyatakan kepemilikan ijazah UII milik mereka akan dicabut, bila terbukti secara inkrah terlibat kasus tindak korupsi ataupun penyalahgunaan narkoba, atau keduanya.

Advertisement

Rektor UII Harsoyo mengatakan, kebijakan tersebut sedianya akan tertuang dalam sebuah Surat Keputusan (SK) Rektor sebagai dasar hukum kebijakan ini. Sebelum wisuda, mahasiswa akan menandatangani Pakta Integritas tersebut. Kebijakan ini ditegaskan sebagai jalan untuk menjaga integritas calon lulusan dan lulusan, bahwa kalau mereka bermain-main dengan narkoba dan korupsi maka akan dicabut ijazahnya. Harapannya dengan Pakta ini, mereka akan jadi orang yang terpercaya, memiliki prinsip tidak akan korupsi dan narkoba.

“Karena kalau kita tidak melakukan itu, ada alumni yang tersangkut narkoba, korupsi, itu akan justru merugikan negara kita, sedangkan para pendiri kita [UII] dulu ingin melahirkan calon pemimpin bangsa, pemimpin bangsa kan tidak boleh narkoba dan korupsi, urgensinya di situ. Saya kira ada alumni yang terlibat kasus itu, saya tidak perlu menyebut nama, kalau jumlah tidak banyak, walau tidak banyak tapi kan rusak susu sebelanga karena nila setitik, kita tidak berharap ini terjadi,” ujarnya saat ditemui pada Jumat (13/5/2016).

Pakta Integritas akan berlaku bagi yang menandatangani, kalau mereka tidak menandatangani berarti ada indikasi mereka tersangkut atau akan ada keterlibatan atas penyalahgunaan narkoba, korupsi, atau keduanya.

Advertisement

“Kebijakan kita tidak berlaku surut ya, tidak bisa berlaku bagi alumni yang sudah lewat masa wisudanya. Ini jaminan dari kami, sekaligus untuk membantu pemerintah untuk membersihkan narkoba dan korupsi, karena bagaimanapun pemimpin bangsa dilahirkan dari perguruan tinggi,” lanjut dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif