Soloraya
Jumat, 13 Mei 2016 - 13:25 WIB

UN SD 2016 : 10 SD di Boyolali Menggabung ke Sekolah Lain

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

UN SD 2016 sebanyak 10 SD di Boyolali akan menggabung dengan sekolah lain.

Solopos.com, BOYOLALI — Sebanyak sepuluh SD harus bergabung dengan sekolah lain untuk penyelenggaraan ujian nasional (UN), Senin-Rabu (16-18/5/2016).

Advertisement

Kesepuluh sekolah tersebut belum mendapatkan status akreditasi sehingga belum bisa menyelenggaraan UN.
Berdasarkan data di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali, ujian SD IPU El-Zahwa Andong akan dilaksanakan di SDN 1 Mojo, MI Ma’arif NU Jengglong dilaksanakan di MIN Andong, SD Muhammadiyah PK Banyudono bergabung ke SDN 2 Jembungan, SDIT Mutiara Karanggede bergabung ke SDN Kebonan. Sedangkan UN SDIT Ibnu Umar Mojosongo akan digabung ke SDN 1 Kemiri, SDIT Insan Cendikia Teras bergabung ke SD 1 Kadireso, MI Modern Bani Adam Boyolali bergabung ke MIN Boyolali, SDIT Nurhasan Sambi bergabung ke SDN 1 Senting, SLB BC YPPS Banyudono ke SDLB N Boyolali, dan SLB Tunas Pembangunan II Nogosari bergabung ke SDLB N Boyolali.

Selain itu, Disdikpora juga mencatat sembilan daftar nama siswa sekolah inklusi yang tidak ikut ujian nasional. Kesembilan siswa itu mengalami ketunaan mulai dari tuna rungu wicara, slow leaner, autis, dan tuna grahita.

“Karena ketunaan, mereka tidak mengikuti UN sehingga nanti tidak memiliki ijazah tetapi memiliki surat tanda tamat belajar,” kata Sekretaris Disdikpora Boyolali, Darmanto, saat berbincang dengan Espos, Jumat.
Dia menambahkan, UN SD/MI/SDLB tahun ini akan diselenggarakan di 789 sekolah. Jumlah peserta UN sebanyak 15.346 siswa.

Advertisement

Pada bagian lain, sebanyak 789 box soal UN SD/MI/SDLB dan Paket A siap didistribusikan ke seluruh SD di Boyolali melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dikdas dan LS yang ada di tingkat kecamatan, Sabtu (14/5/2016).

Soal UN SD tiba di Kantor Disdikpora Boyolali, Jumat pagi sekitar pukul 07.30 WIB. Begitu tiba di Kantor Disdikpora, ratusan box soal UN itu langsung dicek oleh petugas UPT Dikdas dan LS masing-masing kecamatan. Petugas UPT Dikdas LS memastikan kebutuhan soal untuk semua SD sudah terpenuhi.

Disdikpora melibatkan aparat kepolisian dalam distribusi soal UN SD. Kabid SD Disdikpora Boyolali, Agrar Mahadi, juga meminta agar petugas dari UPT Dikdas datang mengambil soal UN dengan dikawal aparat dari masing-masing polsek.

Advertisement

Soal UN SD akan disimpan di UPT Dikdas dari hari Sabtu hingga pelaksanaan UN. Masing-masing sekolah akan mengambil soal yang diperlukan pada Senin pagi di UPT Dikdas dan LS. Agrar mengimbau panitia ujian tingkat sekolah mengambil soal tepat waktu agar tidak ada keterlambatan pelaksanaan ujian.

“Terutama untuk sekolah-sekolah di pelosok yang lokasinya jauh dari Kantor UPT. Kami meminta petugas mengambil soal lebih awal karena petugas di UPT siap melayani mulai pukul 05.30 WIB,” kata Agrar.

Panitia UN tingkat kabupaten juga siap memonitoring pelaksanaan dan persiapan UN baik di posko maupun sekolah-sekolah.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif