Soloraya
Jumat, 13 Mei 2016 - 15:40 WIB

TOL SOLO-KERTOSONO : Penutupan Lokasi Proyek di Kebak Karanganyar Masih Berlanjut

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelaksana proyek jalan tol Soker bersama Muspika Kebakkramat, Karanganyar, dan warga, mengecek jalur proyek di Desa Kebak, Kebakkramat, di sela unjuk rasa warga, Kamis (12/5/2016). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Tol Solo-Kertosono, warga masih memblokade proyek jalan tol Solo-Kertosono.

Solopos.com, KARANGANYAR–Blokade atau penutupan lokasi proyek jalan tol Solo-Kertosono (Soker) di Desa Kebak, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar, berlanjut hingga Jumat (13/5/2016) siang. Batang-batang bambu yang dipasang sejumlah warga masih berdiri kokoh, melintang menutup akses ke lokasi proyek. Akibatnya tak ada aktivitas pengerjaan proyek.

Advertisement

Pelaksana Proyek Jalan Tol Soker di wilayah Kecamatan Kebakkramat, Hardiansyah, saat dihubungi Solopos.com melalui telepon seluler (ponsel), mengaku belum bisa menggarap proyek di Kebak. “[Blokade] Masih pak, masih diportal. Saat ini kami garap lokasi proyek yang di Desa Kemiri, alat-alat sudah kami geser. Harapan kami sebagai pelaksana ya portal segera dibuka,” ujar dia.

Menurut Hardiansyah, tuntutan utama warga adalah penggantian rencana pembuatan overpass menjadi underpass. Padahal hingga Jumat siang belum ada respons terhadap permintaan itu. “Kendati tuntutan warga soal saluran air dipenuhi, tapi soal underpass belum dipenuhi, ya sama saja. Portal tetap tidak akan dibuka. Kami berharap warga segera membuka portal,” kata dia.

Hardiansyah menjelaskan lokasi yang diblokade warga adalah ruas yang paling membutuhkan konsentrasi. Jalur sepanjang lebih kurang 500 meter belum dipadatkan dan dibetonisasi. Tapi pelaksana proyek tak bisa menggarap lokasi tersebut lantaran jalur masuk ditutup batang-batang bambu.

Advertisement

“Ini kan proyek nasional, harapannya portal bisa segera dibuka,” imbuh dia.

Terpisah, Camat Kebakkramat, Murdatmo, saat dihubungi Solopos.com, Jumat, mengonfirmasi masih ditutupnya lokasi proyek jalan tol Soker di Desa Kebak, hingga Jumat siang.

Alat-alat berat proyek sudah tak ada lagi di lokasi tersebut. “Saya sudah cek ke Pak Kades Kebak, katanya bambu yang dipasang melintang jalur masih di posisi seperti semula,” kata dia.

Advertisement

Tidak ada aktivitas pekerjaan proyek di lokasi tersebut. Ihwal permintaan pengubahan desain overpass menjadi underpass, menurut Murdatmo, belum ada jawaban dari BPJT.

Sedangkan koordinator warga Desa Kebak, Sariyo, saat dihubungi Solopos.com, Jumat, mengatakan penutupan lokasi proyek akan dilakukan hingga tuntutan warga dipenuhi. Selain menuntut pembuatan underpass, menurut dia, warga meminta saluran irigasi di bawah jalan tol tidak menggunakan rangkaian buis. Desain seperti itu dinilai menyusahkan petani.

Sariyo mengatakan warga juga berharap jalan desa yang menghubungkan Kebak dengan Desa Waru, tidak ditutup. “Lha ini kok malah ditutup, warga jelas marah-marah,” tutur dia.

Sariyo menjelaskan dulu pernah digelar sosialisasi proyek jalan tol Soker. Pemerintah berjanji tidak akan menyusahkan, dan merepotkan masyarakat dalam pelaksanaan proyek. “Lha tapi ini kok malah rakyat yang direpotkan. Jalan ditutup, saluran air bermasalah, dan permintaan pembuatan underpass tidak direspons. Permintaan warga jelas kok,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif