Jogja
Jumat, 13 Mei 2016 - 09:40 WIB

PROGRAM DAERAH : Pemkab Kulonprogo Tawarkan Penataan Tambak

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Berdasarkan informasi yang masuk, 25-30% tambak udang seluas 120 hektare mengalami gulung tikar karena adanya serangan virus berak putih.

Harianjogja.com, KULONPROGO – Pemerintah Kabupaten Kulonprogo menawarkan solusi penataan kembali kawasan tambak udang di kawasan pesisir daerah setempat untuk mengatasi masalah munculnya berbagai penyakit yang menyerang udang.

Advertisement

Kabid Perikanan dan Budi Daya Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo Leo Handoko di Kulon Progo, Kamis (12/5/2016), mengatakan berdasarkan informasi yang masuk, 25-30% tambak udang seluas 120 hektare mengalami gulung tikar karena adanya serangan virus berak putih.

“Memang ada informasi beberapa tambak udang di sekitar pantai selatan gulung tikar, tapi masih sekitar 70-75 persen yang aktif. Yang gulung tikar antara 25-30 persen,” kata Leo seperti dikutip Antara.

Ia mengatakan luasan tambak udang terbesar berada di Kawasan Pasir Mendit seluas 40 hektare, kawasan Pantai Trisik 30 persen. Total lokasi tambak udang yang sesuai peruntukkan atau Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) seluas 70 hektare. Sedangkan luas tambak udang yang berada di luar peruntukan seluas 50 hektare.

Advertisement

Menurut dia, penyebab petambak udang yakni kerusakan lingkungan yang berdampak pada produktivitas yang menurun. Selain itu, juga disebabkan daya dukung lingkungan yang kurang baik. Hal ini dikarenakan petambak udang membuang limbah sembarangan dan tidak memperhatikan sirkulasi air.

“Kami menawarkan solusi tambak udang ditata ulang, tapi kami kesulitan karena sudah tidak teratur di lapangan. Pernah kami sampaikan kepada mereka untuk ditata ulang, dan kami melakukan sosialisasi kepada mereka supaya tambak udang yang ada ditata ulang dan dibuatkan saluran drainase,” kata dia.

Petambak udang di Kawasan Pasir Mendit dan Pasir Kadilangu Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, memanen udang vaname lebih awal karena serangan virus yang menyebabkan pertumbuhan udang tidak maksimal.

Advertisement

Ketua Kelompok Petambak Udang Pasir Mendit Windu Makmur Purwo Sarjono mengatakan budi daya udang cukup menjanjikan, namun petambak menghadapi kendala serangan virus yakni mio dan berak putih.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif