Soloraya
Jumat, 13 Mei 2016 - 18:15 WIB

LALU LINTAS SOLO : Sistem Satu Arah Purwosari-Gendengan Diberlakukan Sebelum Lebaran

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota TNI dan Dishubkominfo Solo, berjaga saat penerapan sistem satu arah pada hari pertama di simpang tiga Purwosari, Laweyan, Solo, Kamis (17/3/2016). Sistem satu arah tersebut diterapkan pada tiga ruas jalan secara serentak di Jl. dr. Radjiman, Jl. KH. Agus Salim, dan Jl. Perintis Kemerdekaan, untuk menekan angka kecelakaan serta meningkatkan minat warga menggunakan angkutan umum massal. (Ivanovic A/JIBI/Solopos)

Lalu Lintas Solo, SSA Purwosari-Gendengan akan diberlakukan sebelum Lebaran.

Solopos.com, SOLO–Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo memastikan sistem satu arah (SSA) di Jl. Slamet Riyadi, dari perempatan Purwosari hingga Gendengan diberlakukan sebelum Lebaran. SSA diberlakukan guna memperlancar arus lalu lintas selama mudik dan balik Lebaran.

Advertisement

Kepala Dishubkominfo Solo Yosca Herman Soedrajat terus mematangkan rencana pemberlakukan SSA Jalan Slamet Riyadi. Herman biasa disapa mengatakan pemberlakukan SSA masih menunggu pembongkaran median jalan di depan Stasiun Purwosari.

“Median akan dibongkar untuk memperlancar lalu lintasnya. Jadi SSA tinggal menunggu pembongkaran median jalan. Kami targetkan sebelum Lebaran SSA sudah diberlakukan,” kata Herman ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Jumat (13/5/2016).

Herman telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) terkait pembongkaran median jalan tersebut. Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo juga sudah memerintahkan DPU membongkar median jalan. Diharapkan pembongkaran median jalan dilakukan dalam waktu dekat, sehingga pihaknya bisa merealisasikan SSA di Jl. Slamet Riyadi.

Advertisement

Berdasar pemantauan di lokasi, keberadaan median jalan menjadi salah satu pemicu kepadatan lalu lintas di seputar Purwosari. “Sebelum diberlakukan, kami akan melakukan uji coba lebih dulu. Tapi belum bisa kami pastikan kapan uji coba dilakukan. Yang penting, sebelum Lebaran SSA Jl. Slamet Riyadi sudah diberlakukan,” katanya.

Herman mengatakan pemberlakuan SSA Jl. Slamet Riyadi diharapkan mampu mengurai kepadatan lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran, yang diprediksi terjadi peningkatan jumlah kendaraan melintas di Kota Bengawan. Selama ini, Jl. Slamet Riyadi di jalur Purwosari hingga Gendengan diberlakukan dua arah. Namun nanti akan diberlakukan satu arah menyesuaikan jalur Gendengan hingga Gladak, yakni barat ke timur. Selanjutnya, baru akan memberlakukan contra flow (melawan arus) Batik Solo Trans (BST) setelah Lebaran. Pihaknya mengkaji rencana contra flow BST Jl. Slamet Riyadi. Pihaknya telah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung.

Herman berharap pemberlakukan contra flow BST di Jl. Slamet Riyadi bisa mengurangi kepadatan lalu lintas akibat tingginya jumlah kendaraan pribadi.

Advertisement

“Pengguna kendaraan pribadi akan beralih menggunakan angkutan umum, terutama mereka yang bekerja di Jl. Slamet Riyadi,” katanya.

Herman menilai perubahan manajemen lalu lintas sering kali menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Hal itu dinilai wajar sebagai reaksi atas sebuah kebijakan. Yang terpenting, menurutnya, bagaimana arus lalu lintas di Solo berjalan lancar. Sejauh ini, terjadi kepadatan lalu lintas hampir di seluruh ruas jalan di Kota Bengawan. Dipicu dengan jumlah kendaraan yang melintas terus meningkat, sehingga diperlukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan tersebut. Salah satu upayanya dengan memberlakukan sistem satu arah.

“Ke depan seluruh ruas jalan akan kami jadikan satu arah, seperti arus sungai. Nanti tinggal kami perkuat dengan moda transportasi umum,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif