SOLOPOS.COM - Logo SNMPTN (Dok/JIBI/Solopos)
Hasil SNMPTN 2016 terkuak seluruh siswa SMAN 2 Genteng tak lolos.
Solopos.com, JAKARTA – Selain di SMAN 3 Semarang, ada SMAN 2 Genteng Banyuwangi yang tak lolos 100% di SNMPTN. Kasus di Banyuwangi ternyata berbeda dengan SMAN 3 Semarang yaitu karena nilai tak memenuhi standar.
“Bukan sistem. Bukan karena tidak diterima, karena ini standarnya nggak masuk,” jawab Menristek Dikti M Nasir kala ditanya kasus tak lolosnya semua siswa SMAN 2 Genteng Banyuwangi ke SNMPTN 2016 seperti dilansir detikcom.
Hal itu disampaikan Nasir di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (13/5/2016). Kasus di SMAN 2 Genteng Banyuwangi itu, menurut Nasir, berbeda dengan kasus di SMAN 3 Semarang. SMAN 3 Semarang ada kesalahan memasukkan input nilai.
Sebelumnya diberitakan, 260 siswa SMAN 2 Genteng Banyuwangi tidak lolos SNMPTN. Dinas Pendidikan (Diknas) Banyuwangi menyatakan input data sistem kredit semester (SKS) di sistem Pangkalan Data Sekolah & Siswa (PDSS) online yang dikerjakan oleh SMAN 2 Genteng mengalami kekeliruan.
Di Banyuwangi, ada 3 SMA yang menerapkan sistem SKS. Yaitu SMAN 1 Genteng, SMAN 2 Genteng dan SMAN 1 Giri. Namun dalam penerapan PDSS online hanya ada 2 sekolah yang mengaplikasikannya, yaitu SMAN 1 Giri dan SMAN 2 Genteng. Dalam hasil penerimaan SNMPTN, kedua sekolah favorit di Banyuwangi itu justru berbanding terbalik. SMAN 1 Giri sistem PDSS lulus SNMPTN 100 persen namun sekolah SMAN 2 Genteng malah gagal total.
Sementara itu, SMAN 3 Semarang telah membentuk tim investigasi terkait ‘musibah’ yang menimpa ratusan siswa IPA reguler yang menerapkan sistem SKS. Pihak sekolah mengaku tidak melakukan kesalahan input dan balik menyalahkan Panitia SNMPTN yang tidak bisa membaca data yang mereka masukkan.
Sekolah ini menerapkan sistem SKS sejak 2012 dan tidak pernah bermasalah sebelumnya. SMA 3 adalah SMA bergengsi di Semarang, lulusannya antara lain eks Menkeu Sri Mulyani dan Menlu Retno Marsudi.