Soloraya
Kamis, 12 Mei 2016 - 15:15 WIB

TOL SOLO-KERTOSONO : Jalan Tol Soker Ruas Karanganyar Terancam Gagal Dilalui Pemudik, Ini Penyebabnya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelaksana proyek jalan tol Soker bersama Muspika Kebakkramat, Karanganyar, dan warga, mengecek jalur proyek di Desa Kebak, Kebakkramat, di sela unjuk rasa warga, Kamis (12/5/2016). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Tol Solo-Kertosono, penutupan lokasi proyek oleh warga mengancam rencana kendaraan melalui tol saat mudik Lebaran.

Solopos.com, KARANGANYAR–Rencana penggunaan jalan tol Solo-Kertosono (Soker) untuk arus mudik lebaran 2016 terancam gagal, menyusul penutupan lokasi proyek oleh warga Desa Kebak, Kebakkramat, Karanganyar, Kamis (12/5/2016).

Advertisement

Padahal pelaksana proyek tengah berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan fisik. Pantauan Solopos.com, lokasi yang tengah dikerjakan pelaksana belum dicor beton seperti di ruas Gondangrejo.

Pelaksana proyek sedang menguruk dan memadatkan jalur utama (main road) tol Soker. Pelaksana proyek hanya punya waktu hingga akhir Mei 2016 untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Advertisement

Pelaksana proyek sedang menguruk dan memadatkan jalur utama (main road) tol Soker. Pelaksana proyek hanya punya waktu hingga akhir Mei 2016 untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Pelaksana Proyek Jalan Tol Soker di Kebakkramat, Hardiansyah, ditemui wartawan di sela unjuk rasa, mengakui penutupan lokasi proyek mengganggu tahapan pelaksanaan proyek. Pekerja dari PT Waskita Karya itu khawatir penyelesaian proyek molor dari target waktu yang ditetapkan.

“Mengganggu Pak, mengganggu. Imbasnya, pekerjaan kami otomatis bisa molor,” kata dia.

Advertisement

“Kegiatan di Kebak berhenti dulu, alat-alat kami geser ke daerah Kemiri,” imbuh dia. Hardiansyah mengakui pernah ada dialog mengenai permintaan warga Kebak, oleh pihak-pihak terkait. Tapi pihak kontraktor, menurut dia, tidak punya kewenangan memutuskan.

“Kalau kami dari pelaksana kan tidak bisa memutuskan. Kami menunggu keputusan dari pengembang dan Pemkab seperti apa. Kami mengikuti keputusannya seperti apa,” ujar dia.

Ihwal jalur usaha tani, dan saluran air, Hardiansyah menilai tak harus melibatkan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Dia mengatakan persoalan itu bisa diputuskan oleh PT Solo Ngawi Jaya (SNJ).

Advertisement

Untuk merespons permintaan warga tentang pemulihan jalur usaha tani dan saluran air, Hardiansyah bersama warga, dan Muspika Kebakkramat mengecek titik-titik yang harus diperbaiki.

Terpisah, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat ditemui wartawan, Kamis, mengaku belum menerima surat balasan dari pemerintah pusat terkait aspirasi dari warga Desa Kebak.

Orang nomor satu di Bumi Intanpari itu berharap aspirasi warga Kebak bisa dipenuhi otoritas proyek jalan tol Soker. Alasannya untuk kenyamanan dan keselamatan anak-anak.

Advertisement

Yuli, panggilan akrab Bupati, menyatakan Pemkab akan memfasilitasi penyelesaian masalah di Kebak. “Harapannya kan bisa dikomunikasikan ke pimpinan proyek,” tutur dia.

Terkait penggunaan jalan tol Soker untuk mudik Lebaran, Yuli optimistis bisa dipenuhi. Yang terpenting, menurut dia, main road sudah berupa jalan, kendati belum dibeton.

“Berdasar hasil rapat, sepanjang sudah ada tanah permukaan yang bisa dilalui, akan digunakan. Sepanjang bisa dilalui kendaraan, akan dilalui dulu. Sekali pun belum dibeton,” kata dia.

Sebelumya, peluang penggunaan jalan tol Soker untuk arus mudik Lebaran 2016 mencapai 80 persen. Kendala penggunaan jalan untuk mudik sedang diselesaikan. Penjelasan itu disampaikan Asisten Pelaksana Proyek Tol Soker, Azis Purnomo, saat dihubungi Solopos.com melalui telepon seluler (Ponsel), Selasa (3/5/2016).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif