Sport
Kamis, 12 Mei 2016 - 20:25 WIB

SANKSI PSSI DICABUT : Solo Desak KLB

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo (JIBI/Solopos/dok)

Sanksi PSSI dicabut membuat sejumlah kalangan kini menginginkan KLB.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah mengumumkan secara resmi mencabut sanksi pembekuan PSSI melalui Menpora Imam Nahrawi, Rabu (11/5/2016). Surat keputusan pencabutan pembekuan induk organisasi sepak bola Indonesia ini ditandangani sang menteri, Selasa (10/5/2016).

Advertisement

Meski dinilai terlambat, berbagai pihak mensyukuri langkah positif yang diambil pemerintah tersebut. Penasehat PSSI Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, sudah menyerukan jauh-jauh hari supaya pemerintah mencabut sanksi pembekuan PSSI agar sepak bola Tanah Air segera diperbaiki. Jika sudah demikian, maka langkah konkret berikutnya adalah segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).

“Ini demi persepakbolaan Indonesia yang lebih baik. Kami sambut baik upaya pemerintah atas keputusan tersebut. Segera dilakukan KLB lalu kembali memulai kompetisi resmi,” paparnya saat dihubungi Solopos.com, Rabu (11/5/2016) malam.

Namun demikian, ia mengingatkan niat baik ini harus dilanjutkan dengan memilih sosok-sosok yang tepat untuk duduk di PSSI, terlebih di posisi Ketua Umum. Menurutnya, ada sejumlah kriteria yang mesti dipenuhi oleh calon pemimpin PSSI di masa mendatang supaya sepak bola Indonesia kembali bersinar di panggung internasional.

Advertisement

Syarat Ketua

Pertama, ketua umum PSSI mesti punya kemauan kuat untuk memajukan sepak bola Tanah Air. Kedua, tokoh tersebut tak asal ikut dan tak terikat kepentingan partai politik mana pun. Ketiga, sosok Ketum harus bebas dari masalah hukum. Keempat, dia mesti bisa menyokong dan menghidupkan organisasi, bukan malah hidup dari PSSI.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Kota (Askot) PSSI Solo, Paulus Haryoto, menyebut momentum pencabutan pembekuan PSSI adalah hal yang sudah ditunggu-tunggu oleh insan sepak bola di Tanah Air. Menurutnya, adanya pembekuan PSSI oleh pemerintah sebagai bentuk peringatan agar sepak bola dikelola dengan lebih baik. Namun begitu, ia juga tak menyalahkan sikap pemerintah.

Advertisement

“Sebenarnya dengan pembekuan ini jadi shock therapy untuk pengelolaan sepak bola yang lebih baik,” ungkapnya.

Di sisi lain, Askot PSSI Solo juga meminta agar PSSI segera menggelar KLB dan membentuk kepengurusan baru. Menurutnya, rencana ini harus secepatnya digelar karena Ketua Umum PSSI saat ini (La Nyala Mataliti) bermasalah.

“Perubahan orang-orang di PSSI harus dilakukan. Figur-figur yang nanti duduk di posisi tersebut mesti benar-benar ingin membangun PSSI demi tata kelola sepak bola Tanah Air yang lebih baik,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif