Jogja
Kamis, 12 Mei 2016 - 17:55 WIB

PERTANIAN BANTUL : Lahan Bawang Merah Menurun Karena Bibit Sulit Didapat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sumarlan saat membersihkan lahan pertanian bawang merah miliknya di daerah Segosanden, Srigading, Sanden, Bantul. Memasuki musim tanam I para petani bawang merah sudah mulai penanaman awal Mei lalu, Rabu (11/5/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Pertanian Bantul menghadapi dulitnya bibit bawang

Harianjogja.com, BANTUL- Akibat gagal panen pada musim tanam (MT) II tahun 2015, kini lahan pertanian bawang merah pada MT I tahun ini di wilayah Bantul menurun sangat drastis. Menurunnya lahan pertanian tersebut diakibatkan oleh sedikitnya jumlah bibit bawang merah yang tersedia.

Advertisement

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Bantul, Suroto mengatakan, pada tahun ini untuk luasan lahan tanaman pada MT I hanya sekitar 200 hektare, dari luas lahan sebelumnya antara 500-700 hektare.

“Semoga dengan lahan yang minim pada MT I hasilnya dapat melimpah, sehingga dapat menjual hasil panen dan menyimpan bawang merah sebagai benih di MT II,” katanya, Rabu (11/5/2016).

Menurut Suroto, luas lahan untuk pertanian bawang merah setiap tahunnya bisa mencapai 2.000 hektare, pada MT I biasanya mencapai 500-700 hektare, kemudian pada MT II akan lebih banyak mencapai 1.300-1.500 hektare.

Advertisement

Akibat gagal panen tersebut, kini banyak petani tidak mempunyai persediaan bawang merah untuk benih. Sebagian petani yang saat ini masih menanam bawang merah, harus mendatangkan benih dari luar daerah seperti dari Brebes dan Nganjuk.

Ketersediaan bawang merah saat ini, menurut Suroto yang masih sangat terbatas juga akan mempengaruhi harga benih bawang merah. Pada MT I tahun ini harga benih bawang merah bisa mencapai Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram.

“Jika harga benihnya  saja sudah tinggi mencapai Rp40.000, untuk modal awal kami juga bertambah. Harapan kami nanti hasil panennya bagus dan harga jual nanti bisa diatas BEP [Break Even Point],” jelasnya.

Advertisement

Suroto menambahkan tahun ini musim tanam juga harus mudur, akibat dari bergesernya musim tanam padi. Musim tanam bawang merah yang semula direncanakan akan tanam pada bulan Maret atau April harus bergeser hingga bulan Mei.

“Karena kita lahan yang bergilir dan mundurnya musim tanam padi, membuat musim tanam bawang merah juga harus bergeser hingga satu bulan,” ujarnya.

Sementara itu untuk jenis bawang merah yang saat ini ditanam para petani di Bantul ada enam jenis varietas, yakni Piron, Crokuning, Biru lancur, Philiphines, Bauji, dan Tajuk. “Untuk varietas tersebut membutuhkan waktu tanam hingga panen sekitar dua bulan,” kata Suroto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif