Jogja
Kamis, 12 Mei 2016 - 00:20 WIB

PERHOTELAN JOGJA : Jumlah Hotel Tumbuh, Sertifikasi Kompetensi Masih Minim

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi check in di hotel (Dailyfinance.com)

Perhotelan Jogja belum diiringi dengan sertifikasi kompetensi.

Harianjogja.com, SLEMAN--Pertumbuhan hotel yang pesat di DIY belum diimbangi dengan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Belum semua hotel di DIY mampu mengurus sertifikasi kompetensi  karyawan-karyawannya.

Advertisement

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Istidjab M Danunagoro mengatakan, ada beberapa alasan kenapa pihak hotel belum mampu mengikutkan karyawan mengikuti sertifikasi kompetensi. Biaya menjadi alasan utama karena dinilai mahal. Untuk setiap karyawan setidaknya dibutuhkan biaya Rp500.000 hingga Rp600.000.

“Untuk hotel individu, sering pemiliknya keberatan kalau karyawannya berkompeten. Mereka takut karyawannya dibajak hotel lain karena perputarannya cepat sekali kalau di hotel,” kata dia ketika ditemui di sela-sela Perencanaan SDM Pariwisata Kompeten Menuju Jogja Kompeten di University Club (UC) UGM, Sleman, Selasa (10/5/2016).

Hal itu cukup disayangkan karena untuk hotel bintang lima minimal 50% karyawan harus sudah bersertifikasi kompetensi. Jika kurang dari itu, maka nilainya akan turun. Ada sekitar 30.000 sumber daya manusia dalam bidang perhotelan di DIY. Baru sekitar 10% atau sekitar 3.000 karyawan yang bersertifikasi kompetensi. Jumlah itu masih didominasi hotel berbintang karena hotel non bintang masih terkesan maju mundur.

Advertisement

“Sayangnya tidak ada sanksi bagi yang tidak mau mengurus sertifikasi kompetensi. Paling dari kami menanyakan mana sertifikasinya karena itu akan berpengaruh pada sertifikasi bintang,” ungkap dia.

Istidjab mengatakan, banyak program sertifikasi gratis dari Pemerintah jika para pengelola hotel keberatan dengan besarnya biaya. Pemerintah Jogja bahkan memiliki program subsidi untuk hotel non bintang yang ingin mengurus sertifikasi. Selain itu, ada program sertifikasi kompetensi gratis dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY.

“Kalau enggak salah, target mereka 50.000 pekerja dan kita [perhotelan] dijatah 13.000 orang,” ucap dia.

Advertisement

Direktur Eksekutif Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata DIY Hairullah Gazali mengatakan, potensi SDM di bidang pariwisata di DIY sekitar lima juta orang. Dari jumlah itu, baru sekitar 9.500 yang mendapatkan sertifikasi kompetensi. Sementara itu, untuk SDM yang sertifikasinya setara ASEAN baru sekitar 20 orang.

“Ini untuk mereka sendiri. Pasalnya, 70 persen kekuatan pariwisata ada di SDM,” ujar dia.

Dalam kesempatan itu, LSP Pariwisata DIY memberikan penghargaan kepada hotel yang dinilai siap menuju Jogja Kompeten. Ada 21 hotel di DIY yang mendapatkan penghargaan tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif