Jogja
Kamis, 12 Mei 2016 - 02:20 WIB

KECELAKAAN BANTUL : Balita Tenggelam saat Listrik Padam

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penemuan bayi. (okezone.com)

Kecelakaan Bantul menimpa seorang balita

Harianjogja.com, BANTUL– Seorang balita di Dusun Ketalo, Gadingsari, Sanden, Bantul tewas tenggelam saat listrik di wilayah ini padam.

Advertisement

Kejadian itu menimpa korban Adiaksa Satria Mahani Puna, pada Selasa (10/5/2016) malam. Bocah malang berusia satu tahun delapan bulan itu, tenggelam di saluran irigasi di dekat rumahnya.

Kecelakaan bermula sekitar pukul 18.30 WIB. Korban semula tidur bersama ibunya Niken Rahmawati, 32 di kamarnya. Lantaran listrik saat itu padam, Niken terbangun. Ia kaget anaknya sudah tidak ada disampingnya.

Niken lantas menanyakan keberadaan putranya tersebut kepada kakek dan nenek korban. Namun kedua orangtuanya itu mengaku tidak tahu keberadaan cucunya. Serentak keluarga dan warga sekitar mencari korban karena khawatir korban tenggelam.

Advertisement

Pasalnya, di depan rumah Niken ada saluran irigasi yang airnya mengalir deras. Irigasi itu hanya berjarak sepuluh meter dari rumah Niken. Keluarga bersama warga mencari Adiaksa dengan menyisir saluran irigasi tersebut.

Kekhawatiran keluarga dan warga ternyata benar, Adiaksa Satria Mahani Puna ditemukan hanyut di saluran irigasi yang melintasi Dusun Gunturgeni, Poncosari, Srandakan, berjarak sekitar 1,5 kilometer dari tempat korban hilang.

Korban pertama kali ditemukan oleh Yuni Ariani, dan Farida, 19. Keduanya warga Gunturgeni yang juga ikut mencari korban setelah tahu ada kabar anak tenggelam. Petugas dari Polsek Srandakan yang mendapat laporan penemuan korban juga segera meluncur ke Gunturgeni untuk ikut membantu proses evakuasi.

Advertisement

Korban kemudian dibawa ke Puskesmas Sanden. Humas Polres Bantul Ajun Komisaris Polisi (AKP) Paimun mengatakan, saat ditemukan, warga sebenarnya sudah berupaya menyelematkan nyawa balita tersebut antara lain dengan memberi pasokan oksigen, namun nyawanya tetap tidak terselamatkan.

“Dokter jaga Puskesmas Sanden, Dokter Prima menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia,” terang Paimun, Rabu (11/5/2016).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif