Jogja
Rabu, 11 Mei 2016 - 04:20 WIB

PERTANIAN GUNUNGKIDUL : Konsultasi Pertanian Nantinya Bisa Lewat Radio

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta workshop IAEA melakukan peninjauan di lokasi penanaman sorgum di Desa Playen, Kecamatan Playen. Penanaman itu merupakan kerja sama antara BATAN dengan Gapoktan Sido Rahayu. Rabu (8/10/2014). (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Pertanian Gunungkidul akan memiliki media komunitas berupa radio

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Badan Pelaksana Penyuluhan Ketahanan Pangan (BP2KP) Gunungkidul akan mendirikan radio komunitas sebagai pelengkap dalam konsultasi itu. Untuk langkah awal, radio ini akan dipasang di Balai Penyuluhan  Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Playen.

Advertisement

Pemasangan di kantor itu dirasa Ketut sebagai hal yang lumrah, karena BP3K Playen merupakan pemrakarsa berdirinya klinik konsultasi tersebut. “Saya harap dengan radio komunitas, proses konsultasi jadi semakin mudah,” kata Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Ketahanan Pangan (BP2KP) Gunungkidul I Ketut Santosa, Selasa (20/5/2016).

Kendati demikian, sambung dia, pendirian radio komunitas ini butuh waktu yang tidak sebentar. Sebab pendirianya harus mendapatkan izin dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika serta Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DIY.

Izin itu dibutuhkan guna mendapatkan aspek legalitas dalam penggunaan frekuensi gelombang radio. “Masih dalam proses dan kami siap mengurus izin tersebut,” katanya.

Advertisement

Terpisah, Bupati Gunungkidul Badingah mendukung upaya BP2KP untuk mengembangkan KKA di seluruh kecamatan. Harapannya jika upaya tersebut bisa dilakukan, maka segala permasalahan yang dialami petani bisa dicarikan solusi sehingga berdampak terhadap produktivitas pertanian di Gunungkidul.

“Sangat bagus dan saya juga mendorong untuk segera dikembangkan di seluruh kecamatan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif