Soloraya
Rabu, 11 Mei 2016 - 14:10 WIB

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BOYOLALI : 12 Proyek Jalan Mulai Dilelang

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Pembangunan infrastruktur Boyolali diawali dengan proses lelang proyek jalan.

Solopos.com, BOYOLALI — Sejumlah proyek infrastruktur jalan di Boyolali mulai dilelang. Sedikitnya sudah ada 12 proyek jalan yang mulai diumumkan di website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Unit Layanan Pengadaan (ULP). Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan Juni mendatang proyek fisik jalan sudah bisa dimulai.

Advertisement

Berdasarkan data yang diterima solopos.com, sebelas proyek jalan yang sudah dilelang antara lain peningkatan jalan Mangu-Nogosari senilai Rp949,5 juta, ruas jalan Asrama Haji-Dukuh Gorongan Ngemplak senilai Rp1,12 miliar, pembangunan jalan Giriroto-Gumukrejo senilai Rp1,49 miliar, ruas jalan Cermo-Kaliwungu senilai Rp948,6 juta, jalan Karangjati-Gebang Simo senilai Rp1,44 miliar, Juwangi-Kedungombo Rp948,6 juta, Simo-Papringan Rp1,47 miliar, Donohudan-Gagaksipat Rp2,23 miliar, Mangu-Ngemplak Rp5,51 miliar, Jrebeng-Repaking Rp4 miliar, Tegalrayung-Bendungan Simo Rp4,5 miliar, dan pemeliharaan berkala ruas jalan Simo-Pentur senilai Rp967,78 juta.

Kabid Bina Marga DPU dan ESDM Boyolali, Nyoto Widodo, menyampaikan masih ada beberapa proyek jalan besar yang belum dilelang di antaranya Ketitang-Donohudan Rp4,582 miliar, Kacangan-Kedungrejo Rp6,088 miliar, dan Randusari-Kopen Teras Rp5,386 miliar. Warga berharap perbaikan di jalan-jalan rusak terutama di jalur strategis seperti Ketitang-Donohudan dan Randusari-Kopen segera dilakukan.

“Ketentuan dari ULP, lelang harus bertahap karena keterbatasan petugas. Rencananya, untuk proyek jalan yang lainnya dilelang pekan depan,” kata Nyoto, saat berbincang dengan solopos.com, Rabu (11/5/2016).

Advertisement

Dua belas proyek jalan yang dilelang, saat ini sudah masuk tahap evaluasi dokumen kualifikasi. Targetnya, Mei ini seluruh proses lelang selesai sehingga awal Juni pekerjaan fisik sudah berjalan.

Anggaran yang digunakan untuk pembangunan jalan cukup besar karena sejak tahun lalu DPU dan ESDM fokus pembangunan jalan rigid beton.
“Semua jalan yang menjadi jalur truk pasir semuanya kami rigid beton. Ada beberapa jalan yang masih kami bangun dengan konstruksi aspal seperti di Sawit, tapi kebanyakan tetap di-rigid,” ujar dia.

Untuk pembangunan jalan rigid beton perbandingan anggaran yang diperlukan adalah Rp1 miliar untuk 400 meter hingga 500 meter jalan. Sedangkan untuk konstruksi aspal, anggaran Rp1 miliar bisa untuk memperbaiki 750 meter dengan lebar jalan 5 meter.

Advertisement

Pengguna jalan Ketitang-Donohudan, Heru, 28, prihatin dengan kondisi jalan yang rusak parah. Kondisi jalan makin remuk akibat terus dilewati truk bermuatan pasir. Pada musim haji, jalur tersebut menjadi sangat padat karena dilewati bus rombongan haji dari wilayah Demak, Grobogan dan Kudus.

“Yang sering saya lihat, warga memperbaiki sendiri dengan material seadanya, menambal jalan yang rusak dengan tanah dan batu. Kami berharap segera ada perbaikan,” kata Heru.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif