SOLOPOS.COM - Jalan Malioboro kini lengang dari parkir sepeda motor, setelah relokasi parkir ke Jalan Abu Bakar Ali mulai diberlakukan, Senin (4/4/2016). (Gilang Jiwana/JIBI/Harian Jogja)
Parkir Malioboro untuk penambahan lahan masih dipertimbangkan.
Harianjogja.com, JOGJA — Pemerintah Kota Jogja belum memiliki rencana menambah lahan parkir baru untuk mengatasi keterbatasan lahan parkir terutama saat libur panjang. Bahkan solusi memanfaatkan lahan tidur yang diusulkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jogja pun tidak bisa dilaksanakan.
(Baca Juga : PENATAAN PARKIR JOGJA : Lahan Tidur Jadi Alternatif Parkir Sementara)
“Tidak semudah membalikan telapak tangan, butuh proses perencanaan dan penganggaran,” kata Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti di Balai Kota Jogja, Selasa (10/5/2016).
Menurut Haryadi, pengangguran pengadaan lahan parkir tidak bisa hanya untuk setahun, terlebih APBD Kota Jogja juga terbatas. Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Kota Jogja Eko Suryo Maharso mengatakan pihaknya sudah menembusi pengelola lahan kosong di sekitar Malioboro agar bisa digunakan lahannya untuk parkir libur sekolah dan libur lebaran yang akan datang.
Eko mengaku sudah mengidentifikasi ada 12 (bukan 21 seperti tertulis sebelumnya) lahan kosong di Kota Jogja yang bisa digunakan sebagai lokasi parkir darurat selama libur panjang. Karena, menurutnya, kesulitan mencari lahan parkir bisa menganggu kenyamanan wisatawan.
Haryadi menyatakan dari hasil evaluasi libur panjang awal Mei lalu diakuinya bukan berarti kekurangan lahan parkir, melainkan lahan parkir yang ada kurang dimaksimalkan. Wisatawan hanya berkutat mencari lahan parkir di sekitaran Malioboro sehingga tidak tertampung.
Padahal, kata Haryadi, ada beberapa lokasi yang kurang termaksimalnya seperti salah satunya lokasi parkir di barat Stasiun Tugu.
“Keterbatasan lahan parkir kan bukan tiap saat, hanya waktu-waktu tertentu,” ujar Haryadi.