Jateng
Rabu, 11 Mei 2016 - 12:50 WIB

Panser Biru Bertekad Tanpa Bom Asap dan Kembang Api

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi aksi suporter PSIS Semarang, Panser Biru dan Snex. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Panser Biru, salah satu kelompok suporter PSIS semarang, menyatakan siap melaksanakan anjuran manajemen PSIS untuk tidak menyalakan flare, bom asap, kembang api, maupun melakukan chant bernada rasial selama pertandingan.

Semarangpos.com, SEMARANG – Kelompok suporter PSIS Semarang, Panser Biru, menyatakan kesiapan mematuhi anjuran manajemen PSIS yang melarang penyalaan flare, kembang api, bom asap maupun mengemukakan nada-nada berbau rasial selama tim kesayangan mereka menjalani laga kandang di Stadion Jatidiri, Semarang.

Advertisement

“Kami akan berusaha mematuhi aturan itu. Apalagi itu juga demi kebaikan tim PSIS,” tekad Ketua Harian Panser Biru, Galih Eko Putranto, saat dihubungi Semarangpos.com, Selasa (10/5/2016).

Meski demikian, Galih mengaku bahwa untuk mewujudkan hal itu memang cukup sulit. Apalagi saat berada di stadion, para suporter acap kali lupa dengan larangan itu dan cenderung terbawa euforia di lapangan.

“Meski demikian, kita tetap harus berusaha mematuhi aturan yang ada. Daripada tim kita kena sanksi atau denda. Kalau ingin menyalakan flare atau kembang api sebaiknya dilakukan setelah laga berakhir,” imbuh pria yang akrab disapa Ndog itu.

Advertisement

Sebelumnya manajemen PSIS melalui CEO PT Mahesa Jenar, A.S. Sukawi, mengimbau suporter dan penonton tidak menyalakan flare, bom asap, maupun nyanyian bernada rasial. Selain hal itu bisa mengganggu pertandingan, pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi, juga menilai aksi-aksi itu bisa merugikan tim karena akan mendapat sanksi maupun denda dari operator turnamen Indonesia Soccer Championships (ISC), yakni PT Gelora Trisula Semesta.

”Kami mengimbau agar suporter dan penonton tidak menyalakan flare, bom asal, rasis dan hal-hal yang dapat mengganggu pertandingan. Bila sampai GTS memberikan sanksi, akan sangat merugikan tim,” ujar Yoyok seperti dilansir psis.co.id, Selasa.

Sebelumnya beberapa tim baik yang berlaga di ISC A maupun ISC B telah mendapat denda Rp10 juta maupun sanksi partai usiran dari PT GTS karena suporternya kedapatan menyalakan flare. Beberapa klub itu, yakni Arema Cronus, Persela Lamongan, Semen Padang FC, Bali United FC, Persib Bandung, Barito Putera FC, Bhayangkara Surabaya United FC hingga Persis Solo.

Advertisement

Imbauan dari manajemen PSIS ini disampaikan juga berdekatan dengan laga kandang yang akan dilakoni timnya di ISC B dalam waktu dekat ini. Mahesa Jenar, julukan PSIS, akan melakoni laga keduanya di ISC B melawan Persibat Batang di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (15/5/2016).

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif