SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ujian Nasional SMP (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)
Ujian Nasional SMP 2016 di Klaten diwarnai dengan mundurnya ratusan siswa.
Solopos.com, SRAGEN—Jumlah peserta Ujian Nasional (UN) SMP/MTs, negeri, swasta dan sederajat di Sragen mencapai 14.748 siswa. Jumlah partisipasi siswa mengikuti UN menurun mengingat dalam daftar nominasi tetap (DNT) terdapat 15.035 peserta UN SMP/MTs di Sragen.
Ratusan siswa dinyatakan mundur dari UN dengan berbagai alasan. Ketua Panitia UN 2016 Sragen, Suwardi, melalui Sekretaris Panitia Sunar mengakui ada banyak siswa yang mundur sebelum UN berlangsung. Mereka keluar dari sekolah meski nama mereka sudah tercatat dalam DNT peserta UN.
“Kalau yang sudah keluar dari sekolah, mereka tidak dianggap sebagai peserta UN. Mereka kami anggap mengundurkan diri,” kata Sunar kepada solopos.com, Senin (9/5/2016).
Siswa yang keluar dari sekolah itu sengaja tidak dilaporkan sebagai peserta UN. Jika nama mereka masih tercatat sebagai peserta UN, dikhawatirkan akan membebani persentase kelulusan UN.
“Mereka sengaja tidak dilaporkan karena dianggap mengundurkan diri. Dikhawatirkan nanti mereka akan ngebot-ngeboti [membebani] persentase kelulusan UN,” jelas Sunar.
Pada hari pertama digelarnya UN SMP/MTs, terdapat tiga siswa yang berhalangan hadir karena sakit. Tiga siswa itu masing-masing berasal dari SMPN 2 Tangen, SMPN 1 Sidoharjo dan MTsN 1 Sragen. Tiga siswa itu diharapkan bisa mengikuti UN susulan pada pekan depan. Dia belum mendapat laporan adanya siswa yang mengikuti UN di rumah sakit.
“Sebetulnya ada salah satu siswa yang sakit di Sukodono. Informasinya dia akan menjalani operasi tulang pada hari kedua atau ketiga UN. Kami menyarankan dia mengikuti UN susulan atau mengikuti UN seperti biasa dengan catatan operasinya ditunda. Namun, sampai sekarang saya belum mendapat informasi jadinya bagaimana,” terang Sunar.