Solopos hari ini memberitakan kabar terhangat seputar Soloraya.
Solopos.com, SOLO — Proyek pembangunan menara Masjid Agung Al Aqsha yang berlarut-larut menarik perhatian Kejari Klaten untuk menyelidiki dugaan korupsi dalam proyek tersebut. Berita ini menjadi berita utama di halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Selasa (10/5/2016).
Dugaan penyimpangan anggaran dalam pembangunan Masjid Agung Al Aqsha ini diungkapkan Kejari Klaten, Sugeng Hariadi, berdasarkan laporan masyarakat.
Di halaman Soloraya hari ini juga memberitakan tentang aksi siswi SMA di Sragen yang melaporkan FPI ke Polres Sragen, karena tidak terima disebut sebagai PSK oleh organisasi Islam itu.
Di halaman Soloraya hari ini juga memberitakan tentang aksi siswi SMA di Sragen yang melaporkan FPI ke Polres Sragen, karena tidak terima disebut sebagai PSK oleh organisasi Islam itu.
Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 10 Mei 2016, berikut ini;
DUGAAN KORUPSI: Kejari Telusuri Proyek Menara Masjid Al Aqsha
Lembaga penegak hukum itu mulai menelusuri pelaksanaan proyek yang menelan anggaran sekitar Rp11 miliar tersebut.
Kepala Kejari (Kajari) Klaten, Sugeng Hariadi, mengaku telah menerima informasi dari masyarakat perihal dugaan penyimpangan pembangunan menara masjid tersebut. Beberapa hal yang dianggap mengindikasikan adanya penyimpangan itu antara lain molornya penyelesaian proyek dan berubahnya desain menara di tengah jalan.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
KASUS PENGHINAAN: Siswi Laporkan Anggota FPI ke Polisi
Siswi SMA asal Ngrampal Sragen yang baru lulus berinisial IJ, 16, melaporkan Front Pembela Islam (FPI) ke Polres Sragen, Senin (9/5). Dia merasa dihina oleh anggota FPI dengan sebutan lonte atau pekerja seks komersial (PSK).
Peristiwa itu terjadi saat sejumlah anggota FPI membubarkan kegiatan perayaan kelulusan SMA di Alun-Alun Sasana Langen Putra Sragen, Sabtu (7/5) sore. Sejumlah siswa membuat klip video untuk album kompilasi musisi lokal Sragen yang diprakarsai Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora). Mereka berencana mengambil video menggunakan drone.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
UJIAN NASIONAL: Keterbatasan Tak Halangi Ikut Ujian
Eko Novianto, 15, menggunakan ujung jari-jarinya untuk membaca naskah soal Ujian Nasional (UN) 2016 mata pelajaran (mapel) Bahasa Indonesia di salah satu ruang kelas di Sekolah Luar Biasa (SLB) A YKAB Solo, Senin (9/5) pagi.
Eko tidak sendirian. Di sebelahnya, ada Tegar Riski Nugroho, 15, yang juga sedang mengerjakan soal-soal UN untuk siswa SMP sederajat dengan cara serupa. Keheningan menyelimuti ruang tersebut. Dua pengawas di ruang itu duduk tanpa berbicara satu sama lain.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com