Jogja
Selasa, 10 Mei 2016 - 18:55 WIB

SEKOLAH BANTUL : SMP N 1 Jetis, Sekolah Negeri Berbasis Budaya Jawa

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lingkungan Sekolah SMP N 1 Jetis. (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja).

Sekolah Bantul SMPN 1 Jetis memiliki keunggulan di bidang penanaman budaya.

Harianjoja.com, BANTUL — Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jetis Bantul (SMP N 1 Jetis) mendidik siswa dengan Kebudayaan Jawa.

Advertisement

Kepala Sekolah SMP N 1 Jetis Rini Faiffiniati menjelaskan, sebagai sekolah berbasis budaya SMP N 1 Jetis selalu mengenalkan serta membiasakan kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan muatan budaya khususnya Budaya Jawa. Karena hampir 100 persen murid sekolah ini berasal dari wilayah Bantul mengenalkan dan mengajarkan kebudayaan Jawa  seperti menjadi sebuah kewajiban agar para siswa juga memiliki peran untuk melastarikan budaya.

“Budaya Jawa yang kita kenal selalu memberikan tuntunan yang halus dan baik, oleh para guru diterapkan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dengan membiasakan hal tersebut pasa siswa dalam proses belajar di sekolah juga akan lebih merasa nyaman,” paparnya.

Advertisement

“Budaya Jawa yang kita kenal selalu memberikan tuntunan yang halus dan baik, oleh para guru diterapkan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dengan membiasakan hal tersebut pasa siswa dalam proses belajar di sekolah juga akan lebih merasa nyaman,” paparnya.

Lebih detail, Rini menjelaskan tentang bagaimana muatan Budaya Jawa selalu di gunakan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut, seperti contohnya menjaga selalu budaya 5S yakni Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun yang sangat memiliki keidentikan dengan orang jaawa yang ramah dan sopan, kemudian menggunakan bel sekolah dengan lagu-lagu tembang jawa, mengenalkan batik melalui media lukis tembok sekolah maupun seragam sekolah, dan menggunakan bahasa jawa halus pada saat jam kegiatan belajar mengajar di kelas.

“Setiap kegiatan di sekolah Budaya Jawa selalu ada dalam fokus kami, Kalau untuk mengajarkan mata pelajaran di sekolah itu kan memang sudah tugas sekolah pada umumnya, namun dengan muatan-muatan Budaya Jawa ini yang membuat kita berbeda dan harapannya penerapan kebudayaan ini menjadikan kami selalu menjadi sekolah unggulan,” ujar Rini.

Advertisement

“Untuk bidang akademik siswa kami pernah menjuarai lomba seperti cerdas cermat umum, olimpiade sains, lomba matematika dan IPS, baik dari tingkat daerah hingga nasional, kemudian untuk non akademik siswa kami lebih memiliki banyak prestasi di bidang olahraga dan seni budaya,” ujar Rini.

Untuk kegiatan ekstrakurikuler sekolah ini memiliki 14 ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh para siswa, dari 14 ekstrakurikuler tersebut ada yang unik dan berbeda dengan sekolah lain, yakni ekstra membatik dan juga musik keroncong.

“Sesuai salah satu tujuan untuk melestarikan budaya, kami juga mengajarkan siswa dengan ekstra membatik, dan yang lebih membuat siswa lebih tertarik untuk membatik adalah karena dari hasil karyanya tersebut, batik yang mereka buat akan dijadikan seragam di sekolah. Kemudian untuk music keroncong memang karena sudah sedikit peminatnya maka kami memacu lagi siswa untuk melestarikan musik daerah,” katanya.

Advertisement

Meskipun sekolah ini memiliki basis budaya, bukan berarti sekolah tidak memberikan wawasan yang luas. Pasalnya SMP N 1 Jetis memberikan fasilitas wifi  yang bisa digunakan oleh para siswa kapanpun, hanya dengan syarat para siswa hanya diperbolehkan menggunakan wifi dengan laptop bukan handphone dan juga untuk digunakan untuk kepentingan sekolah.

“ Zaman sekarang apa-apa pasti membutuhkan internet, maka dari itu para siswa juga dengan mudah bisa mengakses internet disekolah ini dengan menggunakan fasilitas  wifi, tapi hanya boleh menggunakan laptop saja tidak boleh dengan menggunakan handphone, lagipula para siswa SMP N 1 Jetis juga tidak diperbolehkan membawa Handphone ke sekolah,”tegasnya.

Karena sekolah melarang para siswa membawa handphone, pihak sekolah juga memberikan fasilitas telephone gratis yang bisa digunakan oleh para siswa untuk menghubungi para wali murid untuk menjemput atau sebagainya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif