Jogja
Senin, 9 Mei 2016 - 11:55 WIB

UN 2016 : Jangan Percaya Bocoran Soal

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ujian Nasional yang dilaksanakan dengan sistem computer based test atau Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (JIBI/Solopos/Dok.)

UN 2016 di Bantul diikuti 12.332 siswa

Harianjogja.com, BANTUL -Sebanyak 12.332 siswa jenjang SMP/MTs di Kabupaten Bantul mengikuti Ujian Nasional(UN) hari ini Senin (9/5/2016) sampai empat hari ke depan Kamis (12/5/2016).

Advertisement

Sebagian besar pelaksanaan UN jenjang SMP/MTs di Bantul masih menerapkan ujian berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT).

Kepala Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas) Bantul, Totok Sudarto mengatakan dari jumlah 105 penyelenggara UN SMP, baru tiga sekolah yang menggunakan sistem UN berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT) yakni SMP N 1 Sewon, SMP N 3 Pandak  dan SMP Kesatuan Bangsa.

“Karena sekolah lain masih terbatas dengan jumlah computer dan jaringan internet maka baru tiga sekolah saja yang mampu melaksanakan UN dengan sistem CBT, harapannya semoha tahun mendatang semakin banyak sekolah yang UN dengan computer,” paparnya, Minggu (8/5/2016).

Advertisement

Dalam pelaksanaan UN SMP, selain prestasi kejujuran memang juga harus diutamakan. Pihak Dikdas dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sudah menyampaikan hal tersebut ke siswa, guru dan orangtua terkait kejujuran itu.

“Sehingga jika nanti mendapat bocoran sebaiknya jangan percaya, kami pastikan soal UN sejak dari percetakan sampai didistribusikan ke sekolah dijaga kerahasiaannya. Saat ujian, tas dan alat komunikasi juga tidak diperbolehkan dibawa masuk ke ruang ujian. Ini juga untuk mengantisipasi peredaran bocoran,” terangnya.

Dalam pelaksanaan UN SMP/MTs tahun2016 ini, dari 105 sekolah yang terbagi dalam 17 sekolah kelompok kerja (pokja). Sebanyak lima sekolah harus bergabung dengan sekolah lain karena jumlah siswa kurang dari 10 siswa dan memiliki akreditasi C.

Advertisement

Sekolah yang harus bergabung yaitu MTs Muhammadiyah Pepe Bambanglipuro, SMP Ar Raihan, SMP Belarminus, SMP Darma Bakti dan SMP PGRI Dlingo.

Kemudian tahun ini sebanyak di Bantul ada 10 siswa peserta penyandang disabilitas yang juga melaksanakan UN. Mereka tersebar di SMPN 2 Sewon, SMP Muhammadiyah 1 Pundong,  SMP PGRI Kasihan dan SMPN 1 Dlingo. Siswa-siswa tersebut terdiri atas penyandang tuna rungu, tuna grahita, gangguan penglihatan (low vision) dan gangguan pendengaran (slow learner).

“Bagi siswa dengan kebutuhan khusus ini akan mendapatkan tambahan waktu dalam mengerjakan soal, serta juga telah disediakan guru pendampin,” kata Totok.

Advertisement
Kata Kunci : Ujian Nasional UN 2016
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif