Soloraya
Senin, 9 Mei 2016 - 14:15 WIB

UJIAN NASIONAL : 1 Siswi SMPN Mojogedang Tolak Ikut UN, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono (empat dari kanan), dan Wabup Karanganyar, Rohadi Widodo (dua dari kanan) berbincang dengan anggota Komisi D DPRD Karanganyar, Sri Hartono (empat dari kiri), saat memantau pelaksanaan UN SMP 2016 di Mojogedang, Senin (9/5/2016). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Ujian nasional, satu siswi SMPN 3 Mojogedang Karanganyar menolak ikut UN.

Solopos.com, KARANGANYAR–Seorang siswi SMP Negeri 3 Mojogedang, Karanganyar, nekat tak mengikuti ujian nasional (UN) 2016, kendati telah menjalani masa study (belajar) selama tiga tahun.

Advertisement

Yang bersangkutan terancam tak lulus jenjang SMP. Remaja asal Mojogedang tersebut menolak mengikuti UN lantaran adanya masalah keluarga. Sejak beberapa waktu sebelum UN, yang bersangkutan memang sudah tidak mau melanjutkan sekolah.

Informasi itu terungkap saat anggota Komisi D DPRD Karanganyar, Sri Hartono, melakukan monitoring pelaksanaan UN 2016 di SMPN 3 Mojogedang, Senin (9/5/2016). Menurut dia, pihak sekolah sudah melakukan segala upaya untuk membujuk siswi tersebut.

“Satu catatan saya di SMPN 3 Mojogedang, ada satu siswa yang berkeras tidak mau ikut ujian. Yang bersangkutan memang sudah tidak mau melanjutkan sekolah. Alasannya karena masalah keluarga. Eman-eman banget, kurang sedikit lulus,” ujar dia ditemui wartawan.

Advertisement

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut mengatakan pihak sekolah beberapa kali mendatangi kediaman siswi bersangkutan. Orang tua siswi juga pernah dipanggil ke sekolah. Tapi sayangnya, siswi tersebut berkukuh tak mau menyelesaikan ujian.

“Orang tua murid pernah ngomong ke perwakilan sekolah, bahwa anaknya akan dimasukkan pondok pesantren. Padahal masuk pondok kan bisa setelah menyelesaikan ujian. Kalau tidak ikut UN, yang bersangkutan akan dinyatakan tak lulus SMP,” imbuh dia.

Fenomena yang sama hampir terjadi di SMPN 1 Mojogedang. Dua siswa dari sekolah itu sempat tak mau melanjutkan sekolah dan mengikuti UN. Untungnya, pihak sekolah berhasil membujuk siswa itu. Pada Senin kemarin mereka mau mengikuti ujian hari pertama.

Advertisement

Ketua Komisi D DPRD Karanganyar, Endang Muryani, mengaku prihatin dengan situasi yang dialami siswi SMPN 3 Mojogedang. Dia berharap pihak sekolah membujuk kembali si siswi supaya mau menyelesaikan sekolah, dengan pendekatan kekeluargaan.

Jangan sampai masa belajar tiga tahun di SMP sia-sia lantaran tak mengikuti ujian. Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu berharap semua anak di Karanganyar bisa menuntaskan wajib belajar 12 tahun. “Mumpung masih ada kesempatan, tolong didekati lagi,” kata dia.

Di sisi lain, Endang menilai pelaksanaan UN 2016 hari pertama berlangsung lancar dan tertib. Pendapat itu mendasarkan hasil pengawasan di SMPN 1 Karanganyar, SMPN 2 Karanganyar, dan SMPN 3 Karanganyar. Tak ada kendala pelaksanaan ujian.

“Secara umum ujian berjalan lancar. Tidak ada masalah di lapangan. Pengawasan akan kami lakukan hingga hari terakhir ujian,” ujar Endang. Dia meminta para siswa tetap menjaga kondisi fisik dan psikis, kendati dituntut belajar lebih tekun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif