SOLOPOS.COM - Jalan Malioboro kini lengang dari parkir sepeda motor, setelah relokasi parkir ke Jalan Abu Bakar Ali mulai diberlakukan, Senin (4/4/2016). (Gilang Jiwana/JIBI/Harian Jogja)
Liburan di Jogja, pemanfaatan infrastruktur belum maksimal.
Harianjogja.com, JOGJA – Libur panjang membuat kebutuhan lahan parkir membludak. Beberapa areal parkir yang sudah disediakan pemerintah penuh, tetapi ada pula yang masih belum maksimal penggunaannya.
Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata DIY Putu Kertiyasa mengakui masih kurangnya kantung parkir di Malioboro. Menanggapi lonjakan jumlah pengunjung sekitar 15% dari jumlah pengunjung di akhir pekan saja sudah cukup membuat wisatawan kesultian mencari lokasi parkir yang strategis.
“Abu Bakar Ali selama libur panjang sudah tidak mampu menampung kendaraan besar, terutama bus.” kata dia.
Namun dia menambahkan Pemda DIY sudah mengevaluasi kondisi libur panjang kemarin. Mereka juga sudah merencanakan strategi untuk mengurangi kemacetan dan menambah kantung parkir agar wisatawan nyaman dan aman saat berkunjung ke DIY.
Sementara meskipun berdampak negatif pada lalu lintas di sekitar Malioboro, libur panjang diakui Putu memberikan efek positif terhadap penyedia jasa perhotelan. Penginapan dan hotel di ring 1 kawasan Malioboro mengalami kenaikan tingkat okupansi mencapai 100% daripada hari biasa. Kepadatan juga terjadi di ring dua yang berada di luar kawasan Malioboro dengan lonjakan tingkat hunian mencapai 80%.
Kebanyakan wisatawan masih menyerbu lokasi-lokasi wisata pantai. Deretan pantai di parangtritis dan Gunungkidul menurut Putu masih menjadi primadona dan menjadi destinasi wisata utama.
“Selain itu gua pindul dan kebun binatang Gembiraloka juga cukup tinggi, bonbin masih jadi favorit untuk dalam kota Jogja,” tandas dia.