Jogja
Senin, 9 Mei 2016 - 12:55 WIB

LABUHAN PANTAI SELATAN : Kuku dan Rambut Sultan Dilarung

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Abdi Dalem Kraton saat melakukan berjalan untuk melarung sesaji dalam labuhan alit Mangayubagyo Hajad Dalem Sri Sultan Hamengku Bawono X, di Pantai Parangkusumo, Bantul, Yogyakarta, Minggu (8/5/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Labuhan Pantai Selatan digelar untuk Mangayubagyo Hajad Dalem Sri Sultan Hamengku Bawono X,

Harianjogja.com, BANTUL- Upacara labuhan alit untuk acara Mangayubagyo Hajad Dalem Sri Sultan Hamengku Bawono X, digelar di Pantai Parangkusumo, Bantul, Yogyakarta, Minggu (8/5/2016).

Advertisement

Sesepuh Juru Kunci Pemancingan, Mas Penewu Surakso Jaladri, mengatakan menurut kepercayaan orang jawa bukan hanya sesaji saja yang akan dilarung, namun juga disertakan kebatinan dan ilmu juga akan dilarung di pantai selatan.

“Intinya meminta doa restu agar raja kita, Sri Sultan diberi umur yang panjang, ketentraman, dan tidak ada perasalahan apapun dalam memimpin kerajaan,” ujarnya.

Ia menjelaskan dalam labuhan alit yang dilaksanakan setahun sekali selain di Pantai Parangkusumo dan labuhan juga di gelar di Gunung Merapi. Sesaji yang dipersembahkan pada labuhan alit yakni pakaian putri keraton serta lorotan ageman dalem Sultan, berupa kuku, serta rambut.

Advertisement

“Pengageman yang dilarung masih baru, kain batik nyamping dan kemben dibuat dan dibatik sendiri oleh Abdi Dalem Putri Kraton beberpa hari yang lalu,” katanya

Dalam upacara yang selalu diadakan pada tanggalan jawa yaitu tanggal 30 bulan Rejeb tersebut sesaji diarak menuju bibir pantai oleh para abdi dalem dan setelah prosesi berdoa kemudian sesaji dilarungkan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif