Jogja
Senin, 9 Mei 2016 - 07:20 WIB

KEKERASAN SLEMAN : Lagi, Pelajar Sleman Dibacok

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bentrok (JIBI/Solopos/Dok.)

Kekerasan Sleman dialami seorang pelajar.

Harianjogja.com, SLEMAN — Tindak kriminal pembacokan di jalanan kembali terjadi di wilayah Sleman. Seorang pelajar terpaksa mendapat jahitan setelah dibacok di kawasan Jalan Damai, Mudal, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Sabtu (7/5/2016). Kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut untuk mencari pelakunya. Adapun korbannya adalah Raul Henry Alfathir, 17, warga Dusun Jombor Lor RT03/RW19, Sinduadi, Mlati, Sleman.

Advertisement

Kapolsek Ngaglik Kompol Riyanto menjelaskan, peristiwa itu berawal saat korban mengendarai motor di kawasan Jalan Damai, Sariharjo, Ngaglik dari arah timur ke barat pukul 17.00 WIB. Setibanya di pertigaan lampu traffic light, korban langsung berbelok ke selatan menuju Jalan Palagan karena lampu menyala hijau. Akantetapi tiba-tiba dari arah utara terdapat pengendara motor matik warna gelap berboncengan yang melaju kencang dengan melanggar lampu traffic light dari utara. Pelaku kemudian memepet korban dan membacok dengan senjata tajam.

“Korban dari arah timur ke barat, sampai pertigaan Mudal belok kiri ke Jalan Palagan, tahu-tahu ada seorang pengendara motor matik ngeblong [melanggar] lampu dari arah utara. Setelah dekat dengan korban langsung mengayunkan sajam [senjata tajam] kearah korban mengenai punggung,” terangnya, Minggu (8/5/2016).

Sabetan sajam oleh pelaku mengenai punggung sebelah kanan korban hingga luka sayatan dengan panjang sekitar lima meter. Pelaku kemudian kabur dengan kecepatan tinggi ke arah selatan. Sejumlah pengendara lain berupaya mengejar namun gagal. Korban langsung dibawa ke rumah sakit terdekat dan mendapatkan sejumlah jahitan di punggungnya.

Advertisement

Riyanto menegaskan, korban saat kejadian mengendarai motor sendiri dan bukan termasuk konvoi pelajar yang merayakan kelulusan. Selain itu korban baru melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek pada pukul 20.00 WIB setelah mendapat perawatan di rumah sakit. Pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut dengan memeriksa saksi korban untuk melihat latar belakangnya.

“Korban waktu itu sendirian jadi bukan konvoi pelajar,” tegasnya.

Sebelumnya Kapolres Sleman AKBP Yuliyanto menyatakan pihaknya telah membentuk Satgas Anti Klithih untuk mengantisipasi kriminalitas jalanan seperti kasus asal bacok dengan menyasar pengguna jalan. Satgas ini utamanya melakukan razia kepada pengguna jalan serta remaja yang nongkrong dengan melakukan sidik jari terhadap mereka.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif