News
Senin, 9 Mei 2016 - 18:52 WIB

HASIL UJIAN NASIONAL : Mendikbud: Nilai Rerata UN 2016 SMA Turun, Ini Penyebabnya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa kelas XII mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau Computer Based Test (CBT) di SMA Negeri 8 Solo, Senin (4/4). Pelaksanaan UNBK hari pertama di SMA tersebut berjalan lancar tanpa kendala teknis. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Hasil ujian nasional, Mendikbud mengakui nilai rerata UN 2016 turun dibandingkan 2015.

Solopos.com, JAKARTA–Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan nilai rerata ujian nasional (UN) tingkat SMA pada 2016 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Advertisement

“Secara keseluruhan nilai rerata UN tingkat SMA/MA negeri dan swasta mengalami penurunan. Pada tahun sebelumnya, nilai rerata sebanyak 61,29 sementara pada 2016 nilai rerata hanya 54,78,” ujar Mendikbud dalam konferensi pers di Jakarta, seperti dilansir Antara, Senin (9/5/2016).

Dengan demikian, terjadi penurunan sebanyak 6,51 poin dibandingkan nilai rerata UN tahun sebelumnya. Sementara, untuk hasil UN SMK mengalami penurunan sebanyak 4,45 poin atau dari 62,11 menjadi 57,66 pada 2016.

Advertisement

Dengan demikian, terjadi penurunan sebanyak 6,51 poin dibandingkan nilai rerata UN tahun sebelumnya. Sementara, untuk hasil UN SMK mengalami penurunan sebanyak 4,45 poin atau dari 62,11 menjadi 57,66 pada 2016.

Mantan Rektor Universitas Paramadina itu menambahkan penurunan tersebut disebabkan tingkat kejujuran yang meningkat, semakin banyak sekolah yang menggunakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK), kisi-kisi UN yang tidak lagi terperinci sehingga siswa harus menguasai kompetensi, serta kemungkinan tingkat keseriusan yang menurunan.

Meski hasil UN mengalami penurunan, Anies mengklaim Indeks Integritas UN (IIUN) meningkat dari tahun sebelumnya. Terdapat empat kuadran IIUN yakni kuadran pertama (IIUN tinggi, angka UN tinggi), kuadran kedua (IIUN tinggi, angka UN rendah), kuadran ketiga (IIUN rendah, angka UN rendah), dan kuadran empat (IIUN rendah dan angka UN tinggi).

Advertisement

Sedangkan persentase sekolah yang berada di kuadran empat untuk SMA IPS sebanyak 51,3 persen, sementara pada 2016 persentase sekolah di kuadran itu menurun menjadi 37,8 persen.

Menurut Anies, semakin banyak sekolah yang berpindah dari kuadran empat ke kuadran ketiga, kedua, dan satu. Hal itu merupakan kabar gembira karena pelaksanaan UN dari tahun ke tahun lebih mengutamakan kejujuran.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemdikbud, Nizam, mengatakan secara garis besar nilai UN mengalami penurunan tapi IIUN meningkat.

Advertisement

“Selain itu, semakin banyak sekolah yang melaksanakan UNBK maka kecurangan semakin bisa dikurangi,” tegas Nizam.

Selain itu, kisi-kisi yang sebelumnya menyempitkan kurikulum namun saat ini lebih mendorong agar ketuntasan pembelajaran. Penyebab penurunan nilai lainnya adalah soal-soal yang menggunakan pola pikir tingkat tinggi dalam UN semakin banyak.

“Kami berharap hasil UN ini bisa dimanfaatkan secara maksimal. Kami juga bekerja sama dengan lembaga pendidikan lainnya, agar dapat menggunakan nilai UN dan IIUN ini. Hal ini juga untuk mengantisipasi kecurangan pada UN,” cetus Nizam.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif