Soloraya
Senin, 9 Mei 2016 - 21:40 WIB

APBD SOLO : Wow, Anggaran Jamuan Makan dan Minum Tamu Pemkot Rp1,46 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Balai Kota Solo (Dok/JIBI/Solopos)

APBD Solo, Pemkot menganggarkan Rp1,442 miliar untuk jamuan makan dan minum tamu.

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menganggarkan belanja makan dan minum tamu, baik internasional maupun nasional pada tahun ini senilai Rp1,466 miliar. Porsi anggaran tersebut naik tipis dibanding tahun lalu dianggarkan Rp1,442 miliar.

Advertisement

Kepala Bagian (Kabag) Umum Setda Solo Heru Sunardi menganggap anggaran Rp 1,466 miliar untuk makan minum tamu itu  cukup wajar. Alasannya, selama ini Kota Solo kerap menjadi jujugan perwakilan dari daerah lain untuk studi banding. “Kita ini banyak tamu, tak hanya dari daerah lain, bahkan Kementerian juga sering datang ke Solo. Karena itu perlu kita jamu, maka wajar jika anggarannya segitu,” katanya ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Senin (9/5/2016).

Heru mengatakan anggaran jamuan makan dan minum tamu sama seperti alokasi anggaran di 2015. Berdasarkan data, tahun lalu Pemkot menganggarkan Rp1,442 miliar untuk kebutuhan makan dan minum. Namun masih menyisakan anggaran Rp109 juta. “Berkaca dari tahun lalu [menyisakan anggaran Rp109 juta], maka tahun ini anggaran makan minum hanya naik sedikit,” katanya.

Heru menilai ketersediaan dana tersebut cukup selama satu tahun. Namun tetap diperlukan pantauan fluktuasi harga kebutuhan pokok setiap bulan dalam menghitung indeks jamuan makan karena harga katering tergantung kondisi pasar. Penambahan dana makan dan minum biasanya akan diajukan di APBD Perubahan, apabila terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok di atas normal.

Advertisement

“Kalau anggaran makan dan minum menipis, kami biasanya akan mengajukan tambahan anggaran di Perubahan. Jadi tidak sampai terjadi kekurangan anggaran makan dan minum,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan, perjamuan tamu birokrasi biasanya dipusatkan di rumah dinas wali kota dan kantor Setda. Pelayanan Pemkot terhadap tamu dibatasi hanya sebatas jamuan makan dan minum, namun tidak berupa fasilitas transportasi dan penginapan.

Wakil Ketua DPRD Solo Umar Hasyim mengatakan anggaran makan dan minum Pemkot memang cukup besar dibanding daerah lain di Soloraya. Hal ini mengingat Solo kerap kedatangan tamu dari luar daerah. Menurut Umar, jumlah tamu yang berkunjung untuk melakukan studi banding ke Solo meningkat beberapa tahun terakhir. “Kondisi itu terjadi setelah mantan Wali Kota Solo Joko Widodo terpilih sebagai Presiden. Bisa disebut juga sebagai Jokowi effect. Jadi banyak yang ingin tahu Solo lebih dalam,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif