Soloraya
Minggu, 8 Mei 2016 - 13:35 WIB

WISATA WONOGIRI : Meriah, Waduk Gajah Mungkur Jadi Lokasi Kejuaraan Komando Triathlon

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta dari kategori umum, Jauhari Johan, mencapai finis dan memenangkan kejuaraan Komando Triathlon. Kegiatan tersebut dipusatkan di objek wisata WGM. (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Wisata Wonogiri Waduk Gajah Mungkur berubah menjadi ramai dan meriah saat menjadi ajang kejuaraan Komando Triathlon.

Solopos.com, WONOGIRI – Sebanyak 170 peserta Komando Triathlon mulai terjun ke perairan Waduk Gajah Mungkur (WGM), di kompleks lokasi wisata WGM pada pukul 07.00 WIB, Sabtu (7/5/2016). Perlahan mereka berenang mendekati pelampung berwarna kuning, yang menjadi garis start lomba renang dalam triathlon.

Advertisement

Setelah dibuka oleh Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, Mayor Jenderal TNI Muhammad Herindra, semua perenang baik dari kategori umum maupun kategori TNI/Polri, pun mulai berenang sejauh 1,5 kilometer sebagai pembuka triathlon. Ada tiga olahraga yang harus diikuti oleh para peserta. Selain renang, peserta juga harus mengikuti cabang lari dan balap sepeda.

Setelah menyelesaikan cabang renang, para atlet langsung berlari menuju area parkir sepeda kayuh yang berada sekitar lima meter dari bibir waduk. Para atlet harus bergegas mengambil sepedanya dan langsung mengayuhnya menyusuri jalur yang telah disiapkan sejauh 40 kilometer. Jalur sepeda yang disiapkan adalah melalui jalan raya dari depan lokasi wisata WGM hingga wilayah Eromoko bolak-balik. Garis finis cabang balap sepeda adalah objek wisata WGM.

Advertisement

Setelah menyelesaikan cabang renang, para atlet langsung berlari menuju area parkir sepeda kayuh yang berada sekitar lima meter dari bibir waduk. Para atlet harus bergegas mengambil sepedanya dan langsung mengayuhnya menyusuri jalur yang telah disiapkan sejauh 40 kilometer. Jalur sepeda yang disiapkan adalah melalui jalan raya dari depan lokasi wisata WGM hingga wilayah Eromoko bolak-balik. Garis finis cabang balap sepeda adalah objek wisata WGM.

Setelah menyelesaikan balap sepeda, atlet harus menempatkan sepedanya di lokasi parkir sepeda dan bergegas berlari sejauh 10 kilometer. Jalur yang ditempuh adalah dari objek wisata WGM, melalui jalan raya menuju Tugu Kalpataru di pusat kota Wonogiri dan kembali lagi ke WGM.

Pada pukul 09.14 WIB, peserta dari kategori umum berhasil mencapai garis finis lebih dulu. Dia adalah Jauhari Johan, 33, dari Federasi Triathlon Indonesia (FTI).

Advertisement

Untuk Indonesia, Wonogiri termasuk lokasi yang bagus untuk triathlon,” kata dia, saat ditemui wartawan di lokasi wisata WGM, Sabtu.

Namun begitu, pelaksanaan triathlon belum dinilai sempurna. Sebab masih ada beberapa hal yang harus dievaluasi. Di antaranya untuk jalur lari dan sepeda. Salah satu peserta dari kategori umum, Muhammad Taufik, 28, mengaku puas dengan lokasi renang.

“Untuk lokasi renang bagus sekali. Danaunya bersih dan airnya tenang. Tapi untuk jalur lari dan sepeda masih berbahaya,” kata atlet yang merebut juara dua tersebut. Dia berharap untuk pelaksanaan ke depan, jalur lari dan sepeda bisa bersih dari kendaraan bermotor.

Advertisement

“Cukup berbahaya dan mengganggu konsentrasi atlet. Tadi saya juga sempat tertabrak sepeda motor saat lari, dan hampir terjatuh,” kata dia. Menurutnya, keamanan area triathlon juga berpegaruh pada pencapaian waktu.

Hal lain yang menurutnya perlu dievaluasi adalah penataan area transisi. Area tersebut digunakan para atlet untuk berganti perlengkapan olahraga untu menuju lomba berikutnya.

“Di situ digunakan para atlet untuk berganti sepatu dari sepatu bersepeda ganti sepatu lari. Tapi areanya becek, sehingga tidak nyaman,” kata dia.

Advertisement

Namun begitu secara umum dia mengapresiasi pelaksanaan triathlon di Wonogiri yang baru dilakukan pertama kalinya. Dia berharap pelaksanaan triathlon bisa dilakukan secara rutin dan dapat memotivasi para atlet lokal untuk berpartisipasi.

“Lokasi sudah ada dan cukup bagus. Triathlon juga bukan olahraga berat dan dapat dilakukan siapapun asalkan berlatih dengan giat,” kata dia yang juga tergabung dalam FTI.

Taufik mengaku dirinya juga sempat berlatih berlari di Wonogiri selama tiga tahun sejak 2009 lalu. Juara dua yang dia peroleh pada ajang triathlon itu pun ia persembahkan untuk Wonogiri.

Selain peserta triathlon, pada ajang yang digelar dalam rangka hari ulang tahun (HUT) ke-64 Kopassus dan Hari Jadi ke-275 Kabupaten Wonogiri tersebut juga dimeriahkan oleh peserta penggembira. Total ada 1.200 peserta.

Danjen Kopassus, Mayor Jenderal TNI Muhammad Herindra, berharap dengan terselenggaranya triathlon di Wonogiri akan memunculkan atlet-atlet baru yang dapat mengharumkan Indonesia.

“Untuk peserta triathlon hanya kurang dari 200 atlet. Namun kami juga memberikan kesempatan untuk peserta yang ikut lari saja atau renang saja atau sepeda saja. Peserta dari berbagai kalangan, dari sipil, TNI/Polri,” kata dia.

Menurutnya penyelenggaraan triathlon juga untuk mempromosikan pariwisata di daerah Wonogiri.

Penyelenggaraan triathlon juga menjadi tontonan berbeda bagi para pengunjung objek wisata WGM. Selain dapat menyaksikan perlombaan yang digelar pada Komando Triathlon, mereka juga disuguhkan dengan atraksi terjun bebas dari Grup 2 Koppassus.

Selain itu, tentu saja mereka dapat melihat sejumlah wahana yang ada di objek wisata itu. Menurut Kepala UPTD Objek Wisata WGM, Pardiyanto, jumlah pengunjung pada Sabtu tersebut diperkirakan mencapai empat kali lipat dari hari-hari biasa.

“Untuk jumlah pastinya kami belum bisa menyebutkan. Tapi melihat kepadatan pengunjung, kami perkirakan jumlahnya bisa mencapai empat kali lipat,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif