News
Minggu, 8 Mei 2016 - 16:40 WIB

PILGUB DKI JAKARTA : PDIP-Gerindra Kian "Mesra", Dulu Bersama Usung Ahok, Kini Sebaliknya

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra (kiri) dan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik (kanan) memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di Jakarta, Sabtu (19/3/2016). Pertemuan tersebut membahas soal penjajakan kerjasama menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2017. (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Pilgub DKI Jakarta kian dekat. PDIP-Gerindra kian “mesra” seiring penjaringan para calon penantang Ahok.

Solopos.com, JAKARTA — Langkah PDIP dan Gerindra mengusung pasangan Jokowi-Ahok dalam Pilkada Jakarta (Pilgub DKI Jakarta) 2012 lalu, berpeluang terulang. Kini, sinyal-sinyal koalisi antara keduanya makin terlihat dengan kemesraan mereka menjelang Pilgub DKI Jakarta 2017.

Advertisement

“Di PDIP lagi menjalin komunikasi dengan semua partai, salah satunya dengan Partai Gerindra. Pak Taufik [Ketua DPD Gerindra DKI] mau nostalgia sepertinya,” kata Djarot seusai menghadiri Rakerda Gerindra DKI di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (8/5/2016), dikutip Solopos.com dari Detik.

Djarot yang merupakan Wagub DKI Jakarta ini mengaku belum memusingkan persiapan menuju Pilgub. Dia merupakan salah satu nama yang juga dipersiapkan PDIP untuk berlaga pada 2017 menantang Ahok sebagai petahana. “Kalau sebagai wagub, saya fokus kerja, saya belum jadi bakal calon karena partai kami belum memutuskan,” ucapnya.

Kehadiran Djarot di Rakerda ini untuk menghadiri undangan dari Gerindra. Selain Djarot, ada pula Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta Muhammad “Ongen” Sangaji, dan Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono. “Keberadaan parpol sangat diperlukan, jadi dapat membangun persatuan,” ujar Djarot.

Advertisement

Sementara itu, Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik menuturkan keputusan partainya juga bergantung pada PDIP. Saat ini, ada 3 besar bakal cagub dari Gerindra yaitu Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra, dan Sjafrie Sjamsoeddin. Yusril sendiri membuka peluang partai-partai untuk mendukungnya.

“Nanti kita lihat PDIP. Kan ada tiga nama, kita dorong ke DPP. Tiga nama itu bukan mutlak punya Gerindra, bisa saja punya PDIP. Nanti akan mengerucut jadi satu nama. Akhir bulan akan kita ajukan ke DPP,” kata Taufik terpisah.

Ongen Sangaji sebagai perwakilan Partai Hanura mengatakan kehadirannya karena memenuhi undangan dari M. Taufik untuk hadir dalam Rakerda. Dirinya mengaku hanya untuk bersilatuhrami sebagai sesama petinggi partai.

Advertisement

“Saya datang buat silaturahmi. Silaturahmi ketua partai itu harus terjaga. Kita boleh berbeda pilihan tapi Jakarta tetap harus aman,” kata Ongen. Sebelumnya, Hanura telah menyatakan dukungan untuk Ahok di Pilgub DKI Jakarta 2017.

Sebelumnya, PDIP disebut-sebut sedang menjajaki kemungkinan mengusung Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma), dan Bupati Bojonegoro, Suyoto (Kang Yoto). Kang Yoto telah mulai mempersiapkan diri dengan mengunjungi berbagai tokoh di Jakarta. Sedangkan Risma menarik perhatian gara-gara kunjungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ke Surabaya pekan lalu.

Kemesraan antara Mega dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini jadi perhatian banyak pihak. Sejak Minggu (1/5/2016) pagi, Risma mengajak Megawati ke Taman Harmoni, Kawasan Keputih, Sukolilo, Surabaya. Namun, Risma membantah keakraban itu terkait isu bahwa dirinya akan dipersiapkan sebagai penantang Ahok.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif