Jogja
Minggu, 8 Mei 2016 - 10:20 WIB

PASAR TRADISIONAL KULONPROGO : Pembangunan Pasar Bendungan Darurat Harus Cepat

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beberapa pekerja tampak berusaha membersihkan lahan terbuka di belakang SD Negeri IV Bendungan, Wates, Kulonprogo, Rabu (4/5/2016) lalu. Sebuah pasar darurat akan dibangun di sana untuk merelokasi pedagang Pasar Bendungan, khususnya yang menjadi korban kebakaran beberapa waktu lalu.(Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Pasar tradisional Kulonprogo untuk pembangunan pasar darurat dimulai awal Mei.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Proses pembangunan pasar darurat untuk pedagang korban kebakaran Pasar Bendungan telah dimulai sejak Senin (2/5/2016). Proyek yang menelan anggaran hingga Rp1,3 miliar tersebut harus diselesai maksimal dalam 40 hari dan layak difungsikan hingga lebih dari setahun.

Advertisement

Pasar darurat terletak di belakang SD Negeri IV Bendungan, Wates. Lahan tersebut diketahui merupakan Pakualaman Ground (PAG) yang selama ini dimanfaatkan warga sekitar sebagai lapangan umum dan budi daya tanaman pisang. Pantauan Harianjogja.com, Rabu (4/5/2016) kemarin, berbagai tanaman yang tumbuh di atasnya sudah ditebang dan mulai dibersihkan. Lahan tersebut kemudian berusaha diratakan dengan menggunakan alat berat.

Mandor pembangunan pasar darurat, Yuyun mengatakan, los dan kios bisa segera didirikan jika lahan sudah bersih dan rata. Bangunan itu akan menggunakan kayu sebagai bahan utama dan asbes untuk bagian atap. Nantinya, los dibangun dengan panjang dan lebar dua meter, sedangkan kiosnya berukuran panjang dan lebar tiga meter.

“Lahan sekitar dua hektare ini bisa menampung sampai 400 pedagang,” ucap Yuyun.

Advertisement

Target pengerjaan pasar darurat adalah 30 hari. Jika belum rampung, waktu ekstra yang bisa diberikan hanya 10 hari sehingga paling lama harus selesai dalam 40 hari. Yuyun memaparkan, puluhan tenaga akan dikerahkan untuk kerja lembur. “Puasa besok, semua pedagang sudah bisa pindah ke sini,” ungkap Yuyun.

Pasar Darurat Beroperasi Saat Ramadan

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Manusia (PerindagESDM) Kabupaten Kulonprogo, Niken Probo Laras mengatakan, pasar darurat diharapkan sudah beroperasi pada saat Ramadan. Dia lalu mengungkapkan, pembangunan atau renovasi Pasar Bendungan paling cepat dimulai tahun depan. Namun, dia juga belum bisa memastikan hal tersebut karena pengajuan usulan anggaran pembangunan membutuhkan waktu setidaknya setahun. Dengan demikian, pasar darurat sebisa mungkin harus dibuat layak dan nyaman.

Advertisement

“Harus tahan untuk hitungan tahunan,” ujar Niken, saat dihubungi pada Jumat (6/5/2016).

Pasar darurat membutuhkan dana hingga Rp1,3 miliar. Sebanyak Rp943 juta dipakai untuk pembangunan fisik, sedangkan sisanya untuk kepentingan perencanaan dan pengawasan proyek. Terkait pedagang yang membuat lapak darurat di sekitar Pasar Bendungan, Niken mengatakan akan dilakukan penertiban dan relokasi setelah pasar darurat jadi. Dia mengklaim telah mengomunikasikan hal itu dengan para pedagang.
“Lokasi lama [sekitar Pasar Bendungan] kemudian diberi pagar agar tidak ditempati,” kata dia.

Kebakaran Pasar Bendungan terjadi setelah penyusunan anggaran 2017 selesai. Menurut Niken, sulit mengajukan anggaran pembangunan untuk renovasi pada penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun ini. Namun, setidaknya pengajuan anggaran untuk pembuatan detail engineering design (DED) akan tetap diupayakan.

Niken kemudian mengaku belum menghitung secara pasti mengenai perkiraan kebutuhan dana merenovasi Pasar Bendungan. Namun, dia berencana tidak hanya mengandalkan dana APBD Kulonprogo, melainkan juga berusaha mengajukan alokasi dana kepada Pemda DIY maupun pemerintah pusat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif