Soloraya
Minggu, 8 Mei 2016 - 09:40 WIB

KISAH UNIK : Warga Sragen Melahirkan Tiga Bayi Kembar Laki-laki

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang perawat meminumi salah satu bayi kembar tiga di inkubator ruang perinatologi RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen, Sabtu (7/5/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kisah unik terjadi di Sragen saat seorang warga setempat melahirkan anak kembar tiga laki-laki.

Solopos.com, SRAGEN – Wakinem, 26, duduk di kursi di samping tempat tidurnya di Bangsa Cempaka 2 RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen. Kain jarit masih membalut tubuhnya seperti para perempuan yang terbaring di bangsal itu. Ada enam tempat tidur di ruang yang terletak di lantai III itu. Mereka pasien persalinan di rumah sakit (RS) pemerintah tersebut.

Advertisement

Ibunda Wakinem setia menemani. Anak sulung Wakinem, Syifara Oktabia Zahra, 5, ikut bergabung dengan Wakinem. Ya, Wakinem menjadi perhatian puluhan pasang mata di ruang itu setelah melahirkan tiga orang bayi laki-laki kembar pada Rabu (4/5/2016).

Tiga bayi yang masih prematur itu lahir dengan operasi cesar bertepatan dengan dilantiknya Bupati dan Wakil bupati (Wabup) Sragen yang baru, yakni Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Dedy Endriyatno.

Advertisement

Tiga bayi yang masih prematur itu lahir dengan operasi cesar bertepatan dengan dilantiknya Bupati dan Wakil bupati (Wabup) Sragen yang baru, yakni Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Dedy Endriyatno.

Supriyanto, 35, suami Wakinem, duduk berbincang dengan mertuanya, Suki Sasmo Sartono, 61, di depan bangsal. Mereka tinggal di Dukuh Banjarejo RT 10C, Desa Mlale, Kecamatan Jenar, Sragen.

Wakinem, Supriyanto, dan Suki berbahagia menyambut tiga bayi kembar itu. Supriyanto tak mengira bila anak keduanya lahir kembar tiga. Bayi pasangan Supriyanto-Wakinem berdasarkan pemeriksaan ultrasonografi (USG) hanya diketahui kembar dua dan berjenis kelamin laki-laki.

Advertisement

Supriyanto menyampaikan ketiga bayinya lahir sehat dan ibunya juga sehat. Dia ingat usia kandungan anaknya sudah sembilan bulan kurang sehari. Berat badan ketiga anaknya 2,2 kg, 1,7 kg, dan 1,5 kg. Panjang tubuh bayinya, 46 sentimeter, 42 sentimeter, dan 41 sentimeter.

“Ketiga bayi itu sekarang dirawat di inkubator [ruang perinatologi]. Berat badan bayi masih kurang. Kami juga belum bisa pulang karena masih menunggu kondisi kesehatan bayi normal,” ujar Supriyanto.

Supriyanto dan Wakinem sudah memberi nama ketiga bayi kembar itu dengan nama yang bermakna sama, Adyatma Ayas Pradita, Adyatma Ayis Pradita, dan Adyatma Ilyas Pradita. Nama-nama itu dipilih atas ide Wakinem. Tak ada keluhan saat mengandung. Wakinem juga makan seperti biasa hanya bobot kandungan berbeda dengan bobot kandungan saat mengandung anak pertamanya.

Advertisement

“Pernah ngidam jagung goreng,” celetuk Suki yang dibenarkan Supriyanto.

Supriyanto pun bergegas menunjukkan lokasi bayi di ruang perinatologi kepada wartawan. Dia menyebut sebelum sudah ada dua orang wartawan yang ingin melihat bayi itu. Setelah mendapat izin otoritas rumah sakit, wartawan bisa melihat kondisi bayi dan mengambil gambarnya.

Ketiga bayi Wakinem dibaringkan di tiga inkubator yang terpisah. Selang oksigen tersalur ke dalam inkubator dua bayi itu. Dua orang perawat meminumi kedua bayi itu. Sementara bayi yang pertama tertidur di inkubator yang terletak di dekat dinding kaca transparan. Semua bayi Wakinem digedong.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif