Soloraya
Jumat, 6 Mei 2016 - 13:00 WIB

WISATA KARANGANYAR : Libur Panjang, Ribuan Orang Mendaki atau Sekadar Selfie di Gunung Lawu

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah orang yang akan mendaki Gunung Lawu mengisi formulir pendaftaran berisi data diri dan jumlah orang yang mendaki melalui jalur pendakian Cemoro Kandang, Kamis (5/5/2016). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Wisata Karanganyar Gunung Lawu pada libur panjang kali dikunjungi ribuan pendaki.

Solopos.com, KARANGANYAR – Pendaki dan pengunjung di Gunung Lawu diprediksi mencapai ribuan orang selama libur panjang sejak Kamis-Minggu (5-8/5/2016).

Advertisement

Mereka ingin menghabiskan liburan dengan mendaki Gunung Lawu atau sekadar berfoto di dekat pos jalur pendakian Cemoro Kandang. Bisa jadi, pengunjung hanya ingin menikmati hawa dingin pegunungan sembari minum teh di warung di depan Cemoro Kandang. Semua hal itu lumrah dilakukan saat libur panjang.

Salah seorang pendaki dari Bekasi, Jawa Barat, Samanta Akbari, mendata teman-temannya. Setelah itu, dia mendatangi meja pendaftaran di depan pos pendakian Gunung Lawu melalui jalur Cemoro Kandang. Dia mengisi formulir warna kuning dan menyerahkan kartu identitas penduduk (KTP). Retribusi satu orang pendaki Rp10.000.

Advertisement

Salah seorang pendaki dari Bekasi, Jawa Barat, Samanta Akbari, mendata teman-temannya. Setelah itu, dia mendatangi meja pendaftaran di depan pos pendakian Gunung Lawu melalui jalur Cemoro Kandang. Dia mengisi formulir warna kuning dan menyerahkan kartu identitas penduduk (KTP). Retribusi satu orang pendaki Rp10.000.

Samanta datang bersama empat orang temannya. Mereka teman satu komplek di perumahan mereka tinggal. Lelaki yang mengaku sudah bekerja di Jakarta itu mengatur rencana menghabiskan waktu libur panjang dengan mendaki Gunung Lawu. Lima pendaki itu kali pertama menjajal Gunung Lawu.

“Refreshing. Kalau pantai sudah membosankan. Ini kali pertama mendaki di Gunung Lawu. Semua gunung di Jawa Tengah sudah, kecuali Gunung Lawu. Sudah direncanakan sejak lama. Mumpung libur panjang, enggak ada kuliah dan kerja. Kami naik bus dari Bekasi,” kata dia saat ditemui wartawan sebelum mendaki, Kamis (5/5/2016).

Advertisement

“Ini kali pertama mendaki Gunung Lawu. Terlalu biasa kalau libur ke pantai. Kami mau menikmati view di Gunung Lawu. Logistik, jas hujan sudah dicek. Saya naik sepeda motor dari Surabaya,” ujar dia.

Sejumlah sepeda motor plat nomor luar kota diparkir di halaman jalur pendakian Cemoro Kandang. Ada plat nomor AG, AB, G, R, DK, H, L. Halaman parkir mobil di Cemoro Kandang pun nyaris penuh. Salah satu sukarelawan Komunitas Anak Gunung Lawu (AGL), Budi Santoso, menuturkan sebanyak 300 pendaki mendaftar melalui jalur pendakian Cemoro Kandang pada Kamis dini hari hingga pukul 16.00 WIB.

Jumlah itu masih terus bertambah hingga Sabtu (7/5/2016). Dia memprediksi jumlah pendaki meningkat menjadi 500 orang per hari pada Sabtu dan Minggu. Sukarelawan AGL tidak berniat membatasi jumlah pendaki. Namun, mereka memastikan perbekalan pendaki cukup.

Advertisement

“Rata-rata yang mendaki pelajar, mahasiswa, pegawai dari luar kota. Perlengkapan dicek. Kami memastikan pendaki membawa jas hujan dan perbekalan. Kami tidak mengizinkan pendaki yang uculan atau tidak membawa perbekalan. Sering nolak [pendaki],” ujar Budi saat ditemui wartawan di pos jalur pendakian Cemoro Kandang.

Sukarelawan AGL mendata seluruh pendaki yang naik. Pendataan itu mengantisipasi kemungkinan terburuk saat pendaki di Gunung Lawu. Selain pendaki, Espos juga melihat sejumlah orang hanya mampir untuk selfie. Mereka berfoto di dekat tulisan jalur pendakian Cemoro Kandang, berdiri di anak tangga dari batu, dan lain-lain.

Sukarelawan AGL lainnya, Jonthit, menjelaskan tidak membatasi pendaki karena sudah memastikan situasi dan kondisi aman. Sejumlah sukarelawan AGL sudah mendaki dan memastikan hal itu.

Advertisement

“Enggak ada lokasi yang harus diwaspadasi. Batu yang terbakar kali terkahir sudah mulai kenceng. Sudah cek lokasi. Kami standby 24 jam. Gunung Lawu masih menjadi daya tarik,” tutur dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif