Jogja
Jumat, 6 Mei 2016 - 00:20 WIB

KOMPETISI PENGUSAHA MUDA : Wismilak Perkenalkan Pemenang DSC ke Sejumlah Perguruan Tinggi di Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Commissioner Diplomat Success Challenge 2014 Helmi Yahya (dari kiri ke kanan) berbincang dengan Chief Commissioner Surjanto Yasaputra, dan Commisioner Antarina S.F Amir di sela-sela pengumuman program pencarian ide, potensi, dan karakter calon wirausaha Indonesia di Jakarta, Senin (23/6/2014). Program Diplomat Succes Challenge yang sudah lima kali diselenggarakan menyeleksi calon wirausaha muda melalui audisi di Bandung, Jogja, Surabaya, sehingga terpilih empat orang yang akan mengikuti grand final di Jakarta. (Dedi Gunawan/JIBI/Bisnis)

Kompetisi pengusaha muda, Diplomat Success Challenge 2016 akan digelar oleh PT Wismilak Inti Makmur Tbk

Harianjogja.com, JOGJA- Bulan Mei ini PT Wismilak Inti Makmur Tbk bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Jogja dalam rangka acara untuk memperkenalkan DSC, Diplomat Success Challenge 2016.

Advertisement

Rangkaian kegiatan dimulai di AMIKOM tanggal 10 Mei 2016 dengan menghadirkan Irendra Radjawali. Sebagaimana diketahui, Irendra Radjawali atau yang biasa dipanggil Radja adalah pemenang Wismilak DSC 2015 dengan desain MATA, Mesin Terbang Tanpa Awak, sebuah alat yang sejatinya Drone, telah menghantarkannya menjadi peraih dana hibah sebesar Rp500 juta.

Lewat DSC, pria kelahiran Malang yang tinggal di Bandung ini kemudian merealisasikan ide-ide bisnisnya membuat Drone dengan biaya jauh lebih murah dari yang beredar di pasaran. Drone buatannya hanya dijual seharga Rp15 juta hingga Rp20 juta, di pasaran harganya bisa mencapai Rp350 juta.

Advertisement

Lewat DSC, pria kelahiran Malang yang tinggal di Bandung ini kemudian merealisasikan ide-ide bisnisnya membuat Drone dengan biaya jauh lebih murah dari yang beredar di pasaran. Drone buatannya hanya dijual seharga Rp15 juta hingga Rp20 juta, di pasaran harganya bisa mencapai Rp350 juta.

Program DSC merupakan program CSR yang diprakarsai PT. Wismilak Inti MakmurTbk yang telah dimulai sejak tahun 2010. Tahun ini merupakan tahun ke-7 pelaksanaan Kompetisi Wirausaha bagi para pemuda Indonesia. Hadiah dana dalam bentuk hibah sebesar Rp2 Miliar rupiah telah disiapkan penyelenggara bagi para pemenang.

Radja menamatkan pendidikan tingginya di ITB, Fakultas Teknik Sipil tahun 2002 lalu melanjutkan S2 Planologi di perguruan tinggi yang sama (2004). Setelahnya ia mendapat beasiswa ke Perancis (2005) dan Jerman (2008) untuk belajar S3 mengenai Ekologi Politik.

Advertisement

Modal dan mentoring yang diperoleh Radja dari Program DSC membuatnya mampu mengembangkan usaha lebih luas. Radja kemudian merambah pada usaha penyediaan data spasial, yakni data yang memiliki referensi ruang kebumian (georeference) di mana berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial.

Sekarang ini data spasial menjadi media penting untuk perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan pada cakupan wilayah kontinental, nasional, regional maupun lokal.

Radja kini tengah sibuk menggarap proyek-proyek pembuatan data spasial yang sudah berjalan di beberapa daerah di Indonesia. Bersama-sama dengan Jaringan Kerja Partisipatif dan beberapa NGO lainnya, antara lain ia tengah mempersiapkan proyek pemetaan ekosistim gambut dan mitigasi bencana letusan gunung api dengan data presisi.

Advertisement

Tahun 2015 merupakan salah satu titik balik dalam kehidupannya. Saat itu ia mengikuti kompetisi wirausaha yang diadakan oleh DSC Wismilak.

Keberhasilannya menjadi agent of change tersebut ditularkannya kepada partisipan peserta DSC lainnya. Dengan semangat social entrepeneur yang melekat pada dirinya, makin banyaknya produksi yang dihasilkan, jelas Radja makin produktif merekrut banyak sahabat di sekelilingnya untuk berkarya.

“Masalah modal langsung terpecahkan karena sebagai salah satu pemenang program ini saya mendapat hibah dana, dalam bentuk Grant, bukan Loan dan seluruh pemenang program DSC Wismilak memang mendapat pendampingan manajemen usaha selama satu tahun,” jelasnya.

Advertisement

Hal ini juga dijelaskan oleh Surjanto Yasaputera selaku Chief Board of Commissioner Diplomat Success Challenge. “Kami ingin memastikan keberhasilan para wirausahawan muda yang memenangkan kompetisi DSC,” katanya.

Karenanya ia ingin mengajak anak muda Indonesia untuk ikut berkompetisi dalam Program DSC. Keunggulan DSC tidak berhenti dengan memberikan modal besar tapi juga mendampingi sebagai motivator, memberikan network, mendukung kolaborasi dengan sesama alumni di tengah kompetisi yang keras.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif