Teknologi
Jumat, 6 Mei 2016 - 01:00 WIB

INOVASI TEKNOLOGI : LAPAN Bikin Drone Awasi Pencurian Ikan

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Drone LAPAN (Liputan6.com)

Inovasi teknologi drone bikinan LAPAN digunakan untuk mengawasi pencurian ikan.

Solopos.com, JAKARTA — Pesawat nirawak atau lebih dikenal drone kini menjadi salah satu fenomena menarik di dunia penerbangan. Hal itu disebabkan inovasi teknologi dan pemanfaatan drone sebenarnya cukup luas.

Advertisement

Selain digunakan untuk kebutuhan mengambil gambar dari udara, inovasi teknologo drone juga dapat dimanfaatkan di bidang pertahanan. Salah satunya untuk memantau garis pantai, pencurian ikan, kebencanaan, hingga dijadikan senjata mutakhir di dunia militer.

Atas dasar itu, Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN akhirnya ikut terjun dalam pengembangan Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Kepala Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN Gunawan Setyo Prabowo menuturkan, pengembangan UAV dapat digunakan sebagai media pemantauan.

Advertisement

Atas dasar itu, Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN akhirnya ikut terjun dalam pengembangan Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Kepala Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN Gunawan Setyo Prabowo menuturkan, pengembangan UAV dapat digunakan sebagai media pemantauan.

“Kemampuan UAV sebagai alat pemantau sangat berguna bagi LAPAN untuk mendukung fungsi remote sensing yang sudah cukup menonjol di LAPAN,” ujar Gunawan, seperti dilansir Liputan6.com, Kamis (5/5/2016).

Salah satu bidang yang saat ini juga menjadi perhatian banyak pihak adalah masalah kemaritiman. Sejak pemerintahan Joko Widodo dimulai, pemerintah menggagas sebuah program Poros Maritim untuk memperkuat kedaulatan negara di wilayah perairan Indonesia.

Advertisement

Melalui program bernama Maritime Surveillance System, semua seri LSU buatan LAPAN akan digabung ke dalam sistem pemantauan selat dan kelautan, dan salah satunya adalah pengawasan pencurian ikan di perairan Indonesia.

Pesawat nirawak ini dilengkapi dengan sistem pengintai dan monitoring, sehingga bisa mengirimkan gambar kapal-kapal yang melakukan pencurian melalui radar. Nantinya, gambar-gambar tersebut dapat menjadi bukti kuat praktik pencurian ikan.

“Sayangnya penindakan secara hukum berlangsung lama. Padahal sudah ada bukti kuat gambar-gambar yang dikirim lewat pesawat LSU ini tentang aksi pencurian kapal,” kata Gunawan.

Advertisement

Selain LSU, LAPAN juga mengembangkan pesawat serupa bernama Lapan Surveillance Aircraft (LSA). Sedikit berbeda dengan LSU, pesawat ini memiliki kemampuan pengambilan gambar lebih baik.

LSA memiliki kemampuan mengambil gambar dengan jarak sekitar 1.000 sampai 2.000 meter. Perolehan gambar yang diterima LSA juga lebih lengkap mulai dari aktivitas pencurian, nama kapal, nomor seri, hingga bendera kapal.

Seperti dilansir Antara, Kamis, sebelumnya LAPAN telah mengembangkan berbagai jenis LSU dan telah dimanfaatkan. LSU–01 bermanfaat untuk kegiatan tanggap darurat kebencanaan, seperti pemotretan wilayah banjir, tanah longsor, dan gunung berapi. Kemudian, LSU–02 sebagai pesawat tanpa awak yang mempunyai misi utama pemotretan udara jarak jauh.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif