Jatim
Kamis, 5 Mei 2016 - 17:05 WIB

PENGAIRAN BOJONEGORO : Petani Sumberrejo Minta Pasokan Air Waduk Pacal

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Waduk Pacal Bojonegoro yang dikembangkan sebagai objek wisata baru di Bojonegoro. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

Pengairan Bojonegoro ini terkait permintaan pasokan air Waduk Pacal dari petani di Sumberrejo.

Madiunpos.com, BOJONEGORO – Menjelang musim kemarau, petani di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengajukan permintaan pasokan air Waduk Pacal untuk mencukupi kebutuhan air tanaman padi untuk musim tanam (MT) II.

Advertisement

Kasi Pengelolaan Pemanfaatan Sumber Air, Dinas Pengairan Bojonegoro Dody Sigit Wijaya di Bojonegoro, Selasa (3/5/2016), mengatakan petani di sejumlah desa di Kecamatan Sumberrejo dengan luas lahan 6.558 hektare mengajukan permintaan air waduk sejak pekan lalu.

Dia menuturkan permintaan memperoleh pasokan air Waduk Pacal belum bisa dipenuhi, karena masih menunggu permintaan dari petani lainnya di sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu, Kapas, dan Balen.

Advertisement

Dia menuturkan permintaan memperoleh pasokan air Waduk Pacal belum bisa dipenuhi, karena masih menunggu permintaan dari petani lainnya di sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu, Kapas, dan Balen.

Dody menjelaskan petani di sejumlah kecamatan di sepanjang irigasi Waduk Pacal membutuhkan pasokan air Waduk Pacal untuk mengiri lahan yang luasnya mencapai 12.000 hektare.

“Kami masih menunggu surat pengajuan permintaan petani lainnya melalui himpunan petani pemakai air [HIPPA], yang akan menjadi dasar pengeluaran air Waduk Pacal. Kalau lancar kemungkinan pekan ini air Waduk Pacal sudah bisa dikeluarkan,” jelas dia.

Advertisement

Dengan dasar pengajuan HIPPA itu, katanya, baru diajukan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro.

“Sesuai perhitungan kami kebutuhan air untuk memenuhi kebutuhan tanaman padi MT II sekitar 5 meter kubik per detik. Besarnya debit air itu bisa menjangkau tanaman padi di sepanjang irigasi Waduk Pacal,” papar dia.

Ia menjelaskan petani di sepanjang irigasi Waduk Pacal sekarang ini mulai mengawali menanam padi termasuk membuat pembenihan untuk tanaman padi musim tanam (MT) II sehingga membutuhkan air.

Advertisement

Namun, pintu pengeluaran air Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, ditutup sejak pekan lalu.

Ketika pintu pengeluaran ditutup ketinggian air Waduk Pacal mencapai 114,00 meter dengan debit 19,6 juta meter kubik. Tapi, ketinggian air waduk masih meningkat karena memperoleh pasokan air hujan.

Ketinggian air di waduk peninggalan Belanda itu meningkat menjadi 114,40 meter, dengan debit sekitar 20,299 juta meter kubik, per 3 Mei 2016.

Advertisement

“Idealnya ketinggian air Waduk Pacal 113,4 meter, karena ada bangunan pelimpasnya yang rusak,” ucap dia.

Data di kantor Dinas Pengairan, Waduk Pacal memiliki daerah irigasi pertanian seluas 16.688 hektare di sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu, Balen, Kapas, Sumberrejo, Kepohbaru, dan Baureno.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif