Jogja
Kamis, 5 Mei 2016 - 10:20 WIB

BPJS KESEHATAN : Jaring Peserta Mahasiswa, Perguruan Tinggi Dirangkul

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Jogja Upik Handayani (dua kanan) bersalaman dengan Rektor UMY Bambang Cipto (dua kiri) setelah melakukan penandatanganan MoU Kepesertaan Mahasiswa, Selasa (3/5/2016). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

BPJS Kesehatan memperluas manfaatnya.

Harianjogja.com, BANTUL-Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mulai memperluas jaringan kepesertaan. Tahun 2016 ini, program Jaminan Kesehtaan Nasional (JKN) ini menambah kepesertaan dari kalangan mahasiswa.

Advertisement

Salah satu perguruan tinggi yang melakukan kerjasama terkait kepesertaan ini adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Pada Selasa (3/5/2016) siang, kedua belah pihak telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU terkait kepesertaan mahasiswa.

Kepesertaan ini akan mulai berlaku untuk mahasiswa tahun ajaran 2016/2017. Mereka akan didata, mana yang belum memiliki kartu BPJS Kesehatan dan mana yang sudah.

“Yang sudah punya kartu akan dipindahkan ke Faskes pertama di Klinik Pratama 24 Jam Firdaus UMY agar mudah terjangkau. Ada 5.000 mahasiswa yang berpotensi jadi peserta,” kata Dosen Fakultas Kedokteran yang juga Direktur Klinik Firdaus, dr. Arlina Dewi, pada wartawan.

Advertisement

Pembayaran premi langsung digabung dengan SPP bulanan mahasiswa. Arlina mengatakan, untuk mahasiswa semester lama saat ini belum menjadi prioritas kepesertaan. Salah satu pertimbangannya yakni pihak kampus harus melakukan pungutan lagi di luar SPP yang sudah ditetapkan selama ini.

“Kalau menaikkan SPP kan tidak mungkin. Jadi kepesertaan ini untuk yang tahun ajaran 2016 dulu,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala BPJS Kesehatan Cabang Utama Jogja Upik Handayani mengatakan, kepesertaan mandiri atau Bukan Penerima Upah (BPU) dari kalangan mahasiswa baru terjadi pertama di DIY. Selama ini kepesertaan hanya diikuti kalangan pegawai. Hal ini menjadi terobosan baru sekaligus untuk mendorong pencapaian kepesertaan 100% penduduk hingga 2018 secara nasional.

Advertisement

“Kalau Jogja semakin cepat semakin baik. Kita sudah mencapai 76 persen. Yang 24  persen sedang kami upayakan,” tandasnya.

Untuk mengejar 24% kepesertaan di DIY, pihaknya akan melakukan pendekatan pada pengusaha mikro, komunitas, paguyuban, yayasan keagamaan seperti Muhammadiyah dan perhimpunan gereja. “Kalau selama ini kan kita sudah mendorong badan usaha besar. Sekarang strateginya beda. Kita sasar yang kecil,” imbuhnya.

Tambahan 5.000 peserta dari UMY menruutnya sangat  mendorong upaya BPJS Kesehatan dalam mencapai target kepesertaan sebanyak 200.000 peserta untuk tahun 2016 ini. Hingga saat ini, total peserta BPJS Kesehatan sebanyak 2,6 juta penduduk.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif