Jogja
Rabu, 4 Mei 2016 - 05:40 WIB

PROGRAM TMMD : TNI dan Masyarakat Kompak Bangun Desa

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pelaksaanaan TMMD kali ini merupakan kerjasama dengan Bapeda Propinsi dan Badan pemberdayaan Masyarakat dan pemerintah Desa (BPMPD) Provinsi DIY dan Pemkab Gunungkidul.

Harianjogja.com, PLAYEN-TNI semakin giat terjun dan berperan serta dalam masyarakat. Hal tersebut diwujudkan dengan digelarnya giat TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung ke-96 tahap I tahun anggaran 2016 yang dibuka pada hari ini di Lapangan Desa Ngawu, Playen, Gunungkidul, Selasa (3/5/2016).

Advertisement

Sebanyak kurang lebih 60 orang memadati lapangan Ngawu untuk melakukan upacara sekaligus pembukaan yang dipimpin oleh Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi. Pelaksaanaan TMMD kali ini merupakan kerjasama dengan Bapeda Propinsi dan Badan pemberdayaan Masyarakat dan pemerintah Desa (BPMPD) Propinsi DIY serta pemerintah daerah/pemerintah Kabupaten Gunungkidul.

Program TMMD dilaksanakan sebagai upaya untuk membangun desa tertinggal dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program tersebut menyasar sejumlah pembangunan fisik di Desa Ngawu, antara lain pembuatan dan pengerasan jalan sepanjang 150 meter dengan lebar 4 meter. Pembuatan rabat beton sepanjang 150 meter, pembuatan Berem jalan dengan panjang 150 meter dan lebar 4 meter, serta pembuatan jembatan sepanjang tujuh meter dengan lebar empat meter dan tinggi tiga meter. Selain itu, sasaran non fisik juga diberikan kepada masyarakat seperti Penyuluhan, pemberian keterampilan, Aksi Donor Darah, serta olah raga dan hiburan.

Komandan Kodim 0730 Gunungkidul, Letkol Infateri Priyanto, mengungkapkan bahwa pembangunan fisik yang dilakukan menjadi sasaran utama dalam giat TMMD kali ini. Menurutnya, pembangunan akses jalan maupun jembatan akan memberikan dampak yang lebih baik bagi perekonomian masyarakat.

Advertisement

“Kita coba mencari terobosan, kelihatannya pembangunan jalan lah yang menjadi kebutuhan utama untuk meningkatkan perekonomian. Akses antar satu desa dengan desa lainnya diharapkan dapat lebih lancar,” kata dia usai upacara pembukaan, Selasa (3/5/2016).

Selain itu, makna Manunggal sendiri berarti kerjasama antara Pemerintah Daerah, TNI, dan rakyat diperlukan untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara demi kesejahteraan rakyat.

“Sengkuyung artinya guyub rukun, dilakukan secara bersama-sama,” kata dia.

Advertisement

Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengungkapkan menanggapi program bangun desa tersebut sebagai sebuah momentum untuk mewadahi guyub rukun masyarakat melalui sejumlah aksi nyata.

“Gotong royong membangun desa yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Saya yakin akan menjadi semangat positif bagi masyarakat Gunungkidul untuk memlihara makna guyub rukun ”

Pelaksanaan TMMD akan berlangsung selama 21 hari yakni mulai 3 Mei hingga 23 Mei 2016 dengan sumber dana yang digelontorkan pada giat TMMD Sengkuyung yakni melalui APBD DIY sebanyak Rp75 juta, APBD Gunungkidul sebanyak Rp239.500.000, serta Swadaya masyarakat sejumlah Rp30 juta. Selain giat TMMD, adapula program Karya Bhakti dimana menyasar pada enam lokasi yang diberikan anggaran setiap lokasi sebanyak Rp30 juta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif