News
Rabu, 4 Mei 2016 - 11:00 WIB

PEMERKOSAAN BENGKULU : Sosok Yuyun Semasa Hidup, Cerdas dan Pandai Mengaji

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemerkosaan (JIBI/Dok)

Pemerkosaan Bengkulu yang menimpa Yuyun menjadi potret muram Tanah Air.

Solopos.com, BENGKULU — Kasus kematian siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Bengkulu, Yuyun, 14, karena diperkosa 14 pria, menarik simpati publik. Setelah hampir satu bulan kematiannya, kasus Yuyun menjadi hal yang disorot secara nasional. Lalu, seperti apakah Yuyun semasa hidup?

Advertisement

Berdasarkan keterangan guru sekaligus staf tata usaha di sekolah Yuyun, Teguh Putrajaya, korban pemerkosaan dan pembunuhan sadis itu adalah sosok yang pandai, periang, sederhana, dan senang bergaul.

Yuyun adalah anak dari pasangan Yakin dan Yanna. Ia lahir bersama kembarannya, Yayan, di Musi Rawas, pada 18 Maret 2002. Saat ini, Yayan belajar di sekolah yang sama dengan Yuyun.

Menurut Teguh, sejak kelas VII, Yuyun memiliki prestasi yang baik. “Yuyun itu murid yang cerdas, sejak kelas VII dia selalu mendapat ranking 1. Sayangnya, satu semester terakhir dia justru mendapat ranking tiga, tetapi prestasi belajarnya tidak menurun,” ujar Teguhnya lewat sambungan telepon di Padang Ulak Tanding, Selasa (3/5/2016), sebagaimana dilansir Liputan6.

Advertisement

Kepandaian Yuyun tidak hanya soal pelajaran, tapi juga dalam hal mengaji. Ia kerap dipercaya warga sekitar untuk melantunkan ayat-ayat suci Alquran, ketika ada orang yang meninggal dunia, di tempat tinggalnya, Desa Kasie Kasubun.

Teguh berpandangan, pembawaan Yuyun yang periang dan mudah bergaul ini membuat Yuyun disegani teman sekolah dan disayangi masyarakat di desanya. Kematian Yuyun yang tragis ini, meninggalkan kesedihan bagi keluarga dan pihak sekolahnya.

Acara doa bersama pun digelar oleh pihak sekolah yang hanya memiliki murid 30 siswa ini. Acara tersebut dipimpin langsung oleh sang kepala sekolah, Syarif.

Advertisement

Kasus Yuyun ini mencuat ke publik, tatkala muncul tokoh masyarakat, seperti aktivis Melanie Subono dan sutradara Joko Anwar yang mengecam pemerkosaan serta pembunuhan Yuyun, pada Minggu (1/5/2016), di akun media sosial masing-masing. Melanie menggaungkan gerakan bertanda pagar (tagar) #NyalaUntukYuyun, yang kemudian diikuti oleh khalayak, sebagai bentuk keprihatinan.

Jasad Yuyun ditemukan warga sekitar pada Senin (4/4/2016). Saat ditemukan, jasad Yuyun dalam keadaan tanpa busana dan hanya ditutupi daun pakis. Tubuh Yuyun juga sudah dalam keadaan membusuk.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif