Soloraya
Rabu, 4 Mei 2016 - 17:01 WIB

PELANTIKAN BUPATI SRAGEN : Duh, Ada Salah Cetak Jabatan Agus Fatchur Rahman di Piagam Penghargaan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ada kesalahan cetak penulisan jabatan Agus Fatchur Rahman dalam piagam penghargaan yang ditandatangani Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Pelantikan Bupati Sragen, ada peristiwa menggelitik terkait pemberian piagam penghargaan.

Solopos.com, SRAGEN—Peristiwa menggelitik terjadi saat pelantikan dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati sebagai Bupati Sragen dan Dedy Endriyatno sebagai Wakil Bupati Sragen di Gedung Gradhika Bhakti Praja Jawa Tengah, Jl. Pahlawan No. 9 Semarang, Rabu (4/5/2016).

Advertisement

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyerahkan penghargaan resmi kepada Agus Fatchur Rahman bukan sebagai Bupati Sragen melainkan sebagai Wakil Bupati Sragen periode 2011-2016.

Dokumen penghargaan bernomor 002.6/0003273 itu ditandatangani Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan tinda basah dan bercap basah. Penghargaan itu didasarkan pada Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No. 131.33-290 Tahun 2011 tertanggal 26 April 2011 dan SK Mendagri No. 131.33-4679 Tahun 2016 tertanggal 4 Mei 2016.

“Piagam Penghargaan diberikan kepada Agus Fatchur Rahman, SH, MH, sebagai tanda penghargaan atas jasa-jasanya dalam menjalankan tugas sebagai Wakil Bupati Sragen dari tanggal 4 Mei 2011 sampai dengan tanggal 4 Mei 2016,” demikian tulisan yang tercantum dalam dokumen resmi itu.

Advertisement

Wakil Ketua DPRD Sragen, Bambang Widjo Purwanto, yang hadir dalam forum pelantikan Bupati dan Wakil Bupati baru itu menyaksikan penyerahan penghargaan itu oleh Gubernur langsung kepada Agus Fatchur Rahman. “Atase sing [atasnya yang] tanda tangan Gubernur hlo, kok salah?” tulisnya dalam pesan singkatnya kepada Solopos.com, Rabu siang.

Piagam itu merupakan pengakuan atas hasil kerja keras Agus selama menjabat sebagai Bupati Sragen. Kendati ada kesalahan penyebutan jabatan, Agus menanggapi isi dokumen itu dengan anekdot ringan. Dia mengibaratkan dokumen penghargaan itu seperti uang kertas yang salah cetak tetapi memiliki nilai yang tinggi. “Hehe… Seperti uang rupiah/dollar/perangko yang salah cetak, harganya malah mahal kok,” tulisnya dalam pesan Whatapps yang dikirimkan kepada Solopos.com, Rabu sore.

Sukarelawan pendukung Agus Fatchur Rahman-Djoko Suprapto (Amanto), Ikhwanushoffa, tertawa setelah membaca isi dokumen penghargaan itu. Dia menilai produk keputusan itu mewakili kualitas pembuatnya. Kalau dokumen itu dikeluarkan Gubernur, kata dia, dokumen itu mewakili kualitas Gubernur.
“Sebelum tanda tangan kan surat itu dibaca sendiri. Kecuali dokumen itu yang membuat staf dan dikirim lewat pos. Kalau sampai salah sebut ya parah,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif