SOLOPOS.COM - Logo PSIM (JIBI/Harian Jogja/Dok)
ISC B 2016 berdampak besar terhadap penggunaan Stadion Sultan Agung, Bantul. Stadion kebanggaan wong Bantul tersebut kini digunakan Persiba dan PSIM sebagai homebase. Alhasil, jadwal kedua kesebelasan menggunakan stadion berbenturan, namun hingga kini operator ISC B, PT Gelora Trisula Semesta (GTS) belum memberikan respon terhadap pengajuan revisi jadwal pertandingan dari PSIM.
Harianjogja.com, JOGJA — Operator ISC B 2016, PT Gelora Trisula Semesta (GTS) sampai kini belum memberikan respon terhadap pengajuan revisi jadwal yang dilakukan oleh PSIM Jogja. Padahal, sesuai jadwal sebelumnya, PSIM dan Persiba Bantul bertanding Minggu (7/5/2016) mendatang.
Ketua Panpel PSIM Brustam Isanto mengatakan laga kandang dari kedua kesebelasan mustahil digelar di Stadion Sultan Agung. Hal ini dikarenakan kemungkinan kerawanan keamanan menyusul kemungkinan adanya gesekan antarsuporter dari kedua tim.
“Meski di jadwal tertulis jam kick off PSIM Jogja dan Persiba Bantul berbeda, tapi harinya kan sama. Jelas mustahil,” ujar Brustam di Wisma PSIM, Selasa (3/5/2016) pagi.
Alhasil, panpel PSIM pun bertemu dengan manajemen Persiba Bantul dan diraih kesepakatan dari kedua belah pihak, baik PSIM Jogja maupun Persiba Bantul melayangkan surat usulan revisi jadwal kepada PT GTS.
Selain melayangkan surat ke operator liga, pertemuan tersebut juga menghasilkan kesepakatan bahwa dari total empat matchday yang bermasalah, keduanya sepakat membaginya secara adil. Dua matchday di putaran pertama, pihak Persiba Bantul bersedia mengalah dan memundurkan jadwalnya. Sementara di putaran kedua, giliran PSIM Jogja yang memundurkan jadwalnya.