Jogja
Rabu, 4 Mei 2016 - 14:55 WIB

DEMO MAHASISWA : Muncul Dugaan Ancaman Drop Out Peserta Demo UGM

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Demo mahasiswa UGM, Senin (2/5/2016). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Demo mahasiswa UGM pada Senin (2/5/2016) diduga menuai intimidasi

Harianjogja.com, SLEMAN-Menyusul adanya aksi menolak UKT dan relokasi kantin Sosio-Humaniora yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa di Universitas Gadjah Mada (UGM), muncul dugaan ancaman drop out bagi mahasiswa kampus setempat yang dianggap vokal menolak kebijakan tersebut.

Advertisement

Seperti dituturkan oleh salah seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM yakni Umar Abdul Azis, di sela aksi pada Senin (2/5/2016). Ia menjelaskan, akibat dianggap vokal menolak relokasi, sejumlah mahasiswa kemudian diminta oleh pihak kampus agar orang tua mereka menemui pihak kampus.

Selain itu tenaga pendidikan yang juga aktif menyuarakan tukin (tunjangan kinerja) yang masih belum terbayarkan, mereka dimutasi dari tempat bertugas sebelumnya.

“Ini bukti telah matinya kerakyatan UGM dan matinya kebebasan akademik di UGM,” kata dia.

Advertisement

Sementara itu Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol UGM Iva Ariani membantah adanya ancaman drop out atau pemanggilan terhadap orang tua mahasiswa yang vokal menolak kebijakan UGM.

“Sungguh-sungguh tidak benar, kami justru sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh mahasiswa, dan kami juga melihat mereka juga membantu membersihkan Balairung,” kata dia.

Disinggung soal mutasi pegawai bagi pegawai yang menyoroti kebijakan kampus, ia juga menuturkan bahwa UGM melakukan mutasi bagi pegawai kapan saja dan bagi siapa saja, sehingga kalau ada mutasi pegawai dalam waktu yang sangat berdekatan dengan pelaksanaan aksi 2 Mei 2016, mutasi itu tidak ada hubungannya sama sekali.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif