Jogja
Selasa, 3 Mei 2016 - 14:55 WIB

SENSUS EKONOMI 2016 : Data Dirahasiakan, Tak Ada Hubungan dengan Pajak

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sleman Sri Purnomo sedang didata oleh BPS Sleman, Senin (2/5/2016). (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

Sensus Ekonomi 2016 sudh dimulai, warga diharapkan kooperatif memberikan jawaban

Harianjogja.com, SLEMAN- Sensus Ekonomi 2016 mulai digelar di wilayah Sleman. Masyarakat diminta untuk kooperatif ketika petugas datang melakukan pendataan.

Advertisement

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sleman Arina Yuliati menjelaskan, sensus ekonomi 2016 akan digelar hingga 31 Mei mendatang. Sensus ekonomi yang digelar setiap 10 tahun itu akan mengumpulkan dan menyajikan data ekonomi di luar sektor pertanian.

Hal itu dilakukan sebagai landasan pemerintah daerah maupun pusat untuk menyusun perencanaan pembangunan ekonomi.

Advertisement

Hal itu dilakukan sebagai landasan pemerintah daerah maupun pusat untuk menyusun perencanaan pembangunan ekonomi.

Dia menjelaskan, sasaran sensus ekonomi ini segala bentuk usaha non pertanian. Meliputi usaha di bangunan permanen seperti hotel, restoran, bank, perkantoran dan lainnya.

Selain itu, usaha-usaha tidak permanen seperti PKL, usaha keliling, ojek, usaha rumah tangga dan usaha non formal juga akan didata. Petugas sensus juga melakukan pendataan lembaga-lembaga non profit termasuk rumah-rumah ibadah.

Advertisement

Dia menjelaskan, vareabel pertanyaan yang dibutuhkan dalam sensus ekonomi saat ini meliputi identitas warga, kegiatan usaha, bentuk badan usaha, pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan. Total, katanya, terdapat delapan variabel yang ditanyakan.

Termasuk, jenis usaha yang dilakukan secara online.  Untuk mendapatkan data sensus yang akurat, BPS Sleman menyebar 2.255 petugas sensus di mana 1.585 petugas statusnya sebagai pengawas.

“Kami menyebar 570 tim di sejumlah blok sensus,” ujarnya.

Advertisement

Meski begitu, dia tidak dapat mengungkap jumlah target koresponden yang akan disensus. Meski begitu, mengacu pada data Sensus Ekonomi 2006 hasilnya akan jauh lebih tinggi.

“Saat sensus ekonomi pada 2006, kami mendata jumlah usaha 110.545 unit dengan jumlah tenagakerja 288.101 orang. Jumlah tenaga di sektor usaha Mikro 8.6647 orang, usaha Kecil 22.008 orang, usaha Menengah 1.558 orang dan usaha Besar 305 orang. Hanya ada 26 unit usaha yang tidak dapat diklasifikasikan,” terangnya.

Arina menegaskan, sensus ekonomi tersebut tidak ada hubungannya dengan pendataan untuk kepentingan pajak. Dia memberi garansi, informasi yang diperoleh petugas sensus tidak akan dijadikan sebagai alat memperkecil atau memperbesar jumlah penarikan pajak.

Advertisement

“Informasi yang kami peroleh akan kami rahasiakan. Sesuai UU No.16/1997 informan yang memberikan keterangan wajib memberikan jawaban sejujur-jujurnya dan data yang disampaikan akan dijaga kerahasiaannya,” ujarnya.

Sementara, Bupati Sleman Sri Purnomo saat menerima petugas Sensus mengaku tidak terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam sensus.

Menurutnya, pertanyaan diajukan hanya terkait usaha yang dijalani. Sayangnya, Sri saat ditanya tiadk bisa menjawab detail usaha yang dilakukan seperti usaha mebel dan indekost. “Soalnya yang mengetahui dan mengelola istri saya,” ujar Sri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif