Jateng
Selasa, 3 Mei 2016 - 23:50 WIB

KINERJA GUBERNUR JATENG : Diberi Rapor Merah, Begini Pembelaan Gubernur Ganjar...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. (JIBI/Solopos/Antara/Oky Lukmansyah)

Kinerja Gubernur Jateng Ganjar Pranowo selama 2015 dianggap gagal oleh DPRD Jateng sehingga rapornya dianggap penuh dengan nilai berwarna merah.

Semarangpos.com, SEMARANGGanjar Pranowo menyangkal rekomendasi Panitia Khusus (Pansus) LKPj DPRD Jateng yang memberi rapor merah atas kinerja Gubernur Jateng itu selama 2015. ”Rekomendasi DPRD keliru, mungkin tidak membaca keseluruhan buku LKPj 2015,” kata Ganjar saat tampil dalam dialog di Kampus Universitas Katolik (Unika) Soegiyopranoto, Semarang, Senin (2/5/2016).

Advertisement

Pansus DPRD Jateng untuk Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Jateng Akhir Tahun Anggaran 2015 dalam rekomendasi sebelumnya memberikan rapor merah untuk kinerja Gubernur Jateng itu. Gubernur Ganjar Pranowo dianggap gagal mengelola APBD Jateng.

Menanggapi rapor merahnya dari DPRD Jateng itu, Ganjar di hadapan publik di kampus Unika Soegijapranoto Semarang itu menyatakan tidak semua yang dikerjakan selama 2015 mengalami kegagalan, semisal masalah kartu nelayan yang telah ia bagikan untuk nelayan di Batang.

Advertisement

Menanggapi rapor merahnya dari DPRD Jateng itu, Ganjar di hadapan publik di kampus Unika Soegijapranoto Semarang itu menyatakan tidak semua yang dikerjakan selama 2015 mengalami kegagalan, semisal masalah kartu nelayan yang telah ia bagikan untuk nelayan di Batang.

Di sektor pertanian padi dan perkebunan tanaman tebu, Jateng menurut Gubernur Ganjar, mengalami surplus beras dan gula. Demikian pula halnya dengan infrastruktur jalan yang kondisinya kini sudah baik, bahkan sampai dengan jalan kabupaten dan kota.

Meski begitu Ganjar mengakui kegagalannya dalam menangani kemiskinan pada 2015, sehingga angkanya masih mencapai 13% dari target sebesar 9,04%. “Saya mengakui untuk penanganan kemiskinan memang gagal, karena pengaruh faktor kondisi ekonomi global yang lesu. Tapi kalau kemudian secara keseluruhan dinilai gagal, tidak fair,” kilah Ganjar Pranowo.

Advertisement

Buruknya kinerja Gubernur Jateng itu, menurut legislator Ferry Firmawan, tak terbatas pada masalah kemiskinan yang diakui Gubernur Ganjar Pranowo gagal ia penuhi targetnya. Bahkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun tidak tercapai, khususnya pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor.

Realisasi PAD Jateng 2015, menurut Ferry Firmawan, hanya mencapai 86,4% dari target senilai Rp 1,4 triliun. “Jadi rekomendasi pansus LKPj memakai ukuran, bukan perkiraan. Kami juga memberikan apresiasi atas kinerja gubernur yang mencapai target,” tandas politikus Partai Demokrat ini.

Kendati wakil lembaga legislatif Jateng dalam dialog interaktif itu menegaskan bahwa rapor merah Gubernur Ganjar dari DPRD semata-mata didasarkan pada angka yang tercantum dalam LKPj eksekutif Pemprov Jateng, para akademisi yang hadir menurut Kantor Berita Antara, menyebut penilaian para wakil rakyat itu politis, ambisius dan tidak masuk akal.

Advertisement

Guru besar Fakultas Ekonomi Unika Soegiyopranoto, Prof. Andreas Loko mengatakan bila kenerja Gubernur Jateng pada 2015 telah mencapai 88% rapornya bukan merah. ”Kalau 88 persen sudah termasuk baik, jadi bukan merah,” tandas dia.

Sedangkan pengamat kebijakan publik Undip Semarang, Teguh Yuwono, menyayangkan cara DPRD Jateng menilai kinerja Gubernur jateng. Menurut dia, DPRD jateng mestinya tidak perlu memberikan rekomendasi gagal atau tidak gagal atas kinerja gubernur.

”Ini karena relasi DPRD Jateng dan gubernur adalah mitra. Kalau tidak mencapai target, bahasanya jangan gagal, tapi belum berhasil,” tuturnya dia mencoba mengingatkan cara eufimisme Orde Baru.

Advertisement

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif