News
Senin, 2 Mei 2016 - 12:41 WIB

WNI DISANDERA ABU SAYYAF : 10 WNI Dibebaskan, Pemilik Kapal: Kami Tak Bayar Uang Tebusan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah anak buah kapal (ABK) WNI yang menjadi korban sandera kelompok militan Abu Sayyaf, berjabat tangan dengan perwakilan Pemerintah saat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (1/5/2016). Sepuluh orang ABK Indonesia yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf telah berhasil bebas dan tiba di Indonesia. (JIBI/Antara/M. Agung Rajasa)

WNI disandera Abu Sayyaf sebagian besar telah dibebaskan.

Solopos.com, JAKARTA – Pemilik kapal PT Brahma mengaku tak mengeluarkan sepeser uang pun untuk membayar tebusan atas pembebasan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Yang mereka tahu urusan pembebasan itu dilakukan tim negosiator di bawah kendali pemerintah RI.

Advertisement

“Saya mewakili PT Brahma sama-sama dengan mitra kami PT Patria Maritim Life, mengucapkan terima kasih pada pemerintah RI dalam hal ini presiden dan jajaran menteri kabinet kerja, Menko Polhukam, Menlu serta pihak lain yang membantu pembebasan sandera awak kapal. Dan juga Kedubes kita di Filipina dan pemerintah Filipina,” jelas perwakilan PT Brahma, Yan Arief yang menjabat sebagai legal and external action dalam jumpa pers di Gedung Permata Kuningan, Jakarta, seperti dilansir detikcom, Senin (2/5/2016).

Menurut Arief, dia menegaskan tak ada uang yang dikeluarkan untuk membayar tebusan ke Abu Sayyaf agar 10 awak kapal bebas.

“Semuanya kami serahkan pada tim negosiator. Jadi tidak ada penyerahan uang dari PT Brahma sepeser pun,” imbuh dia.

Advertisement

Menurut Arief, pembebasan sandera bukan semata karena uang tebusan.

“Itu terkait bantuan dari pemerintah di bawah tim negosiator,” tutur dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif